Pemkab Flotim Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Erupsi Gunung Lewotobi, Begini Penjelasan Pihak BPBD

30 Juni 2024, 14:55 WIB
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menetapkan perpanjangan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki hingga September 2024. /PVMBG/

SuaraLamaholot.com - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menetapkan perpanjangan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki hingga September 2024.

"Perpanjangan tiga bulan mulai dari 25 Juni hingga 24 September 2024," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur Avelina Hallan ketika dihubungi Antara dari Kupang, Minggu 30 Juni 2024.

Baca Juga: Bea Cukai Wilayah Nusra Mendata Realisasi Penerimaan Negara di NTT Lampaui Target Tahun 2024

Ia juga menyampaikan perpanjangan status siaga darurat itu berdasarkan evaluasi bahwa kejadian erupsi gunung api tersebut masih terus menerus terjadi dan tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir.

Oleh karena itu, status siaga darurat diperpanjang agar upaya siaga bencana tetap berjalan sembari melakukan penanganan kepada warga.

Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut Tiga Indikator Kesuksesan Pilkada Serentak 2024, Nomor Satu sesuai Aturan

Diketahui Gunung Api Ile Lewotobi Laki-laki merupakan gunung api aktif di Kecamatan Wulanggitang yang kini berada pada Level III atau Siaga.

Selain itu, berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, kejadian erupsi terus menerus terjadi dengan ketinggian abu berkisar antara 300 meter hingga 1.000 meter.

Hal itu menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura terdampak paparan debu vulkanik.

Baca Juga: Polri Harus selalu Berbuat Baik Setiap Hari

Mengatasi hal itu, tim BPBD telah melakukan penyiraman air, baik pada jalan raya, jalan utama Trans Maumere-Larantuka, hingga lorong desa. Selain itu, pihak kecamatan juga telah menyalurkan bantuan masker dari pemerintah daerah agar digunakan masyarakat untuk menghindari paparan debu vulkanik.

"Mohon masyarakat menggunakan masker," ungkap Avelina.

Pemerintah daerah juga telah menyiapkan lokasi untuk mengevakuasi warga apabila tingkat aktivitas gunung itu naik menjadi Level IV Awas. Lokasi yang telah disiapkan itu, yakni SD dan SMP di Boru, Kecamatan Wulanggitang, serta Desa Bokang di Kecamatan Titehena.

Baca Juga: Danramil Abanteng Kodim 1621 TTS Gelar Ibadah Bersama Para Pemuda Gereja Betel Eno Matani

Menanggapi situasi darurat ini, BPBD Kabupaten Flores Timur juga menyiapkan peralatan, seperti mobil dan menara lampu, serta logistik seperti kasur lipat dan selimut.

Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di lokasi pengungsian, BPBD Kabupaten Flores Timur telah menyiagakan tiga unit mobil tangki air. BPBD Kabupaten Flores Timur juga masih memiliki stok sembako untuk digunakan pengungsi.

"Jika naik status, semuanya sudah dalam keadaan siap," jelas Avelina.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler