SuaraLamaholot - Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), memasuki Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan dan Kebakaran Hutan serta Lahan (Karhutla).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Andris Koban, pada Kamis, 30 Mei 2024 kepada RRI lewat sambungan seluler.
Andris Koban menjelaskan bahwa penetapan status darurat ini didasarkan pada beberapa faktor penting.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca NTT Besok Jumat 31 Mei 2024, BMKG: Hujan Ringan di Sebagian Wilayah
Kekeringan telah berdampak serius pada ketersediaan air, mempengaruhi kehidupan sehari-hari, sektor pertanian, ekonomi, dan lingkungan.
Lahan pertanian juga terpengaruh, dengan tanaman padi, jagung, kedelai, dan lainnya mengalami kekurangan air.
Baca Juga: Launching Buku Pengantar Linguistik Nariq Edang, Menguak Kekayaan Bahasa Kedang
"Saat ini NTT secara umum telah memasuki musim kemarau, dan berdasarkan himbauan BMKG bahwa mewaspadai potensi angin kencang yang kering pada musim kemarau ini, karena dapat memperparah Karhutla, sehingga kami menetapkan status siaga ini, karna mengingat di Lembata potensi Karhutla dan kekeringan di musim kemarau cukup tinggi," jelasnya.
Dijelaskan Andris, hasil Kajian Risiko Bencana Kabupaten Lembata menunjukkan adanya potensi tinggi Karhutla, dengan risiko mencapai 42,6 persen, sedang sebesar 43,8 persen, dan rendah sebesar 13,6 persen.