SuaraLamaholot – Jenazah santriwati asal Ende Selatan Nusa Tenggara Timur (NTB), korban dugaan penganiayaan di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Lombok Barat akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya, Sabtu, 29 Juni 2024.
Kedua orang tua korban sepakat jasad putrinya dimakamkan di kampung halamannya.
Sebelumnya, jasad korban menjalani proses otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk mengetahui secara jelas penyebab timbulnya rasa sakit yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Baca Juga: Santriwati Asal NTT di Ponpes Al-Aziziyah Lombok Barat Meninggal Dunia, Diduga Korban Penganiayaan
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Porusa Utama SE., SIK., MH, jenazah korban rencana akan dipulangkan besok pagi, Minggu 30 Juni 2024 menggunakan jalur darat.
Terkait biaya dari proses otopsi jenazah korban hingga mempersiapkan ambulan untuk diberangkatkan ke NTT, Sat Reskrim Polresta Mataram berkolaborasi dengan pemerhati anak seperti PBHM NTB, UTPD PPA NTB, UPTD PPA Lombok Barat, Santai NTB, Gagas, LPA Mataram; LPA NTB, LARD NTB, dan PBHBM memfasilitasi kepulangan jenazah korban ke NTT.
Baca Juga: TBM BEKALI Kupang Gelar Diskusi Publik Hadirkan Pakar Pegiat Literasi
“Kami bersama rekan-rekan dari lembaga Perlindungan Anak serta Kelompok Pemerhati Perempuan dan Anak yang ada di NTB membantu secara bersama-sama memfasilitasi kepulangan jenazah ke tanah kelahirannya di NTT,“ ucap Yogi.
Menurutnya, apa yang dilakukan bersama rekan-rekan dari berbagai lembaga ini bentuk kepedulian terhadap sesama.