Pakar Lingkungan IPB Harapkan Forum KTT AIS jadi Momentum Selesaikan Pencemaran Laut dan Kelestarian Manggrove

- 11 Oktober 2023, 17:24 WIB
Konferensi Tingkat Tinggi Negara Pulau dan Kepulauan (KTT AIS) jadi momentum bagi Indonesia guna menyelesaikan persoalan pencemaran laut dan menjaga kelestarian ekosistem mangrove.
Konferensi Tingkat Tinggi Negara Pulau dan Kepulauan (KTT AIS) jadi momentum bagi Indonesia guna menyelesaikan persoalan pencemaran laut dan menjaga kelestarian ekosistem mangrove. /Kilas Aceh Pikiran Rakyat/

SuaraLamaholot.com - Konferensi Tingkat Tinggi Negara Pulau dan Kepulauan (KTT AIS) jadi momentum

bagi Indonesia guna menyelesaikan persoalan pencemaran laut dan menjaga kelestarian ekosistem mangrove.

"Kondisi mangrove di Indonesia umunya masih membutuhkan peningkatan perhatian," tegas Suprihatin Pakar lingkungan hidup Institut Pertanian Bogor (IPB) saat dihubungi di Jakarta, Rabu 11 Oktober 2023.

Lanjutnya menjelaskan bahwa, ekosistem mangrove di berbagai wilayah pesisir Indonesia telah mengalami degradasi atau pengrusakan yang disebabkan oleh kegiatan ekonomi, pariwisata, pemukiman, atau kegiatan domestik lainnya.

Baca Juga: Dampak Perbuhan Iklim, Akibatkan Danau Sentarum di Kawasan Taman Nasional Kalbar Kering, Masyarakat Kesulitan

Padahal kelestarian mangrove membawa banyak kebaikan untuk ekosistem laut maupun di darat seperti melindungi abrasi, menetralkan berbagai polutan, menjadi habitat berbagai satwa, serta dapat menyimpan karbon untuk mengurangi dampak pemanasan global.

"Berbagai upaya pelestarian, penataan, serta penanaman kembali kawasan mangrove menjadi hal penting untuk digaungkan dalam forum KTT AIS," sebutnya.

Hal lain yang juga harus menjadi sorotan KTT AIS adalah terkait pencemaran dan peningkatan permukaan air laut.

Baca Juga: Konflik Israel dan Palestina Memanas! Korban Jiwa Terus Berjatuhan

Berbagai permasalahan itu, ungkap dia umumnya disebabkan oleh aktivitas-aktivitas di laut maupun darat yang berdampak langsung terhadap pencemaran laut seperti transportasi laut, aktivitas pelabuhan, serta pencemaran sungai oleh manusia yang bermuara ke laut.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah