Pemerintah Akan Terapkan Teknologi Nuklir, Sebagai Solusi Alternatif Sumber Energi Terbarukan

- 31 Mei 2024, 16:48 WIB
Pemerintah tengah berkolaborasi melakukan pengembangan salah satu teknologi nuklir Small Modular Reactor (SMR) yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru hingga pengawetan makanan.
Pemerintah tengah berkolaborasi melakukan pengembangan salah satu teknologi nuklir Small Modular Reactor (SMR) yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru hingga pengawetan makanan. /Pixabay/

SuaraLamaholot.com - Pemerintah tengah berkolaborasi melakukan pengembangan salah satu teknologi nuklir Small Modular Reactor (SMR) yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru hingga pengawetan makanan.

"Penggunaan nuklir tentu tidak hanya untuk hal yang destruktif, tapi juga bisa digunakan untuk energi, juga saat ini banyak juga teknologi digunakan untuk iradiasi, menjaga makanan itu lebih awet sehingga ekspor kita bisa diandalkan, seperti ikan agar lebih awet," ungkap Edi saat media briefing "Peran Kepemimpinan Indonesia Dalam Kerja Sama Ekonomi Internasional" di Jakarta, Kamis kemarin 30 Mei 2024.

Baca Juga: Jelang Pilkada di Papua, Menkopolhukam Lakukan Pemetaan Titik Rawan, Antisipasi Gangguan Keamanan

Selain itu, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi juga menilai, teknologi nuklir ini penting tidak hanya untuk industri manufaktur, namun juga bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas ekspor lewat iradiasi pangan.

Lebih lanjut, Edi menjelaskan teknologi SMR juga dapat menghasilkan energi baru guna menunjang industri semikonduktor yang akan menjadi fokus industri Indonesia ke depan. SMR dinilai mempunyai teknologi yang berbeda dengan reaktor nuklir lainnya. Teknologi SMR akan dibangun di Pantai Gosong, Provinsi Kalimantan Barat.

Baca Juga: Musuh Ketar-Ketir! Batalyon Infanteri 133 Yudha Sakti, Berhasil Kuasai Markas OPM di Maybrat Papua Barat Daya

Diketahui saat ini Indonesia mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada tahun 2025-2035 yang tertuang pada PP No. 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN).

Menurutnya Indonesia akan menjajaki kerja sama untuk pengembangan SMR dengan Korea Selatan.

"Korea Selatan, next Korea Selatan kita kan menjajaki karena Korea punya teknologi SMR yang sekarang dikembangkan yang digunakan untuk industri," ujar Edi.

Baca Juga: Tips 5 Langkah Praktis Membersihkan Kulkas Agar Tetap Higienis dan Aman

Dalam pengembangan teknologi tersebut, SMR bekerja sama dengan US DoS melalui program Foundational Infrastructure for the Responsible Use of SMR Technology (FIRST).

Program FIRST bertujuan memperdalam pemahaman Indonesia mengenai masalah keamanan, proliferasi dan keselamatan teknologi nuklir sebagai energi ramah lingkungan.

Baca Juga: Perbedaan Antara Motor Injeksi dan Karburator: Mana yang Lebih Baik?

Pada tanggal 28 Februari 2023 telah ditandatangani Contract fo Technical Assistance antara PLN Indonesia Power dan US Trade and Development Agency.

Kajian pembangunan SMR akan berisikan 18 bab yang membahas di antaranya evaluasi lokasi, soil test, sumber bahan bakar, grid impact, biaya-baya, komunikasi stakeholder, serta kajian dan mitigasi risiko. Pembiayaan Grant Agreement dari USTDA sebesar 2,3 juta dolar AS atau Rp34 miliar.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah