Miris! Tak Punya Ruang Kelas, Pelajar SMA Negeri di Kabupaten Belu Belajar di SD Wekakeu

31 Mei 2024, 15:34 WIB
Pelajar SMAN Lamaknen Selatan Pinjam Lokasi SD untuk proses Belajar Mengajar/Foto: Istimewa /

SuaraLamaholot - Plt. Kepala sekolah SMA Negeri Perbatasan Lamaknen Selatan, kabupaten Belu Gaudensius Nahak, S.Pd menjelaskan, proses pembelajaran di SMA Negeri Perbatasan Lamaknen Selatan, kabupaten Belu sejak bulan Juni 2022, dan diresmikan pada 2 Agustus 2022.

Gaudensius Nahak mengatakan, SMA Negeri Lamaknen Selatan didirikan atas dukungan seluruh elemen masyarakat setempat, untuk mendekatkan pelayanan pendidikan bagi anak negeri yang berada di garis perbatasan negara Indonesia - Timor Leste.

Baca Juga: Kantor Bahasa NTT Gelar Sosialisasi Keliling Bahasa dan Sastra di Kupang

"SMA Negeri Lamaknen Selatan berdiri pada tahun 2022. Sekolah ini berdiri atas dukungan seluruh masyarakat untuk mendekatkan pendidikan bagi anak anak di tapal batas" Ujar Gaudensius Nahak. Kamis 30 Mei 2024.

Gaudensius Nahak menyampaikan bahwa hingga saat ini proses belajar mengajar di SMA Negeri Lamaknen Selatan masih tetap berlangsung, namun kondisinya tidak di gedung milik mereka karena sampai saat mereka belum memiliki gedung ruang kelas.

Baca Juga: Pj Bupati Lembata Gaungkan Semangat Taan Tou dari Lokasi Statement 7 Maret Hadakewa

Menurut Gaudensius, Karena tidak memilik ruang belajar untuk siswa SMA negeri Lamaknen Selatan selama dua tahun ini terpaksa numpang mengunakan ruang kelas milik SD Wekakeu, desa Ekin kecamatan Lamaknen selatan kabupaten Belu.

"Sampai saat sekarang kami terpaksa pinjam ruang SD karena kami sekolah kami tidak memiliki gedung semenjak sekolah kami berdiri di tahun 2022" Kata Gaudensius. 

Baca Juga: Tolak Gratifikasi dan Korupsi: Lapas Kalabahi Gelar Public Campaign

Gaudensius mengungkapkan, dampak dari tidak memiliki ruang kelas, ratusan pelajar SMA Negeri Lamaknen selatan Terpaksa melaksanakan proses belajar mengajar bergantian dengan pelajar SD, atau sekolah siang setelah aktifitas belajar anak - anak SD selesai.

Gaudensius menyampaikan, kondisi dimaksud sudah dilaporkan ke dinas pendidikan provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno: Labuan Bajo Harus Tawarkan Kearifan Lokal Gaet Wisatawan Asing

"Kita sudah laporkan kondisi kita ke dinas pendidikan provinsi Nusa Tenggara Timur namun sampai sekarang belum ada tanggapan. Pelajar kami terpaksa pinjam ruang kelas", tutur Gaudensius.***

Editor: Emanuel Bataona

Tags

Terkini

Terpopuler