Romo Marsel Lamury, Pr : Mantan Pastor Paroki Lewotobi, Kini telah Pergi Selamanya

- 29 April 2024, 12:52 WIB
Tu'e Marsel Lamury, biasa disapa orang Lewotobi khususnya dan umat yang mendiami pinggiran Pantai selatan dari Nobo hingga Lewouran. Banyak kisah dan narasi menarik lainnya tentang tu'e Marsel Lamury ini.
Tu'e Marsel Lamury, biasa disapa orang Lewotobi khususnya dan umat yang mendiami pinggiran Pantai selatan dari Nobo hingga Lewouran. Banyak kisah dan narasi menarik lainnya tentang tu'e Marsel Lamury ini. /Syl Witin/

  SuaraLamaholot.com - Tu'e Marsel Lamury, biasa disapa orang Lewotobi khususnya dan umat yang mendiami pinggiran pantai selatan dari Nobo hingga Lewouran. Banyak kisah dan narasi menarik lainnya tentang tu'e Marsel Lamury ini. Ada umat yang dengan spontan dan blak-blakan menyebut Tu'e Marsel Lamury adalah sosok imam yang sangat menakutkan dan keras kepala serta tegas pada pendirian, terlebih hal-hal yang berkaitan dengan urusan keuangan paroki dan juga sejumlah kebijakan Paroki yang telah disepakati untuk dijalankan secara bersama-sama.

Di lain sisi, ada juga kesan yang muncul dalam diri sebagian besar umat, bahwa tu'e Marsel Lamury memang benar-benar sosok imam dan gembala umat yang mesti hadir ditengah umat Paroki Lewotobi yang umatnya sering Kepala batu dan terkadang selalu menuntut pelayanan yang lebih ketimbang memberikan diri secara sepenuhnya dalam kehidupan mengumat dan menggereja.

Baca Juga: PPDI Flores Timur Harap Doris Alexander Rihi Tetap Jadi Penjabat Bupati Flotim

Sebagai anak paroki yang kini berkarya di luar paroki, saya juga terkadang mendengar cerita dan kisah-kisah lepas kainnya tentang Tu'e Marsel Lamury ini. Banyak juga yang memberikan kesaksian tersendiri tentang beliau.

Romo Marsel memang seorang imam yang senantiasa memiliki spirit serta motivasi hidup yang sangat prinsipil. Dia selalu berpegang teguh pada adagium klasik yaitu "Fortiter in re sed suaviter in modo", tegas dalam prinsip tetapi lembut dalam cara.

Dalam sebuah kesempatan ketika beliau masih di Paroki Lewotobi, beberapa tahun silam, saya sempat menemui dia dan ngobrol santai sambil bercerita iseng, di pastoran Nurabelen. Saat itu saya secara spontan menanyakan kepadanya pengalaman paling mengesankan dan paling menantang ketika datang di Lewotobi.

Baca Juga: Mengenal Dua Anggota Polri yang Ikut Perkuat Timnas Indonesia U-23 di AFC 2024

Dia dengan spontan menjawab saya dalam nada kelakar, "Orang Lewotobi itu pada umumnya orang baik, tetapi masih ada satu dua orang yang kepala batu dan suka membuat saya marah. Orang baik itu maksudnya bagaimana Tu'e? Orang baik itu maksudnya mereka yang hidup baik dan penurut, ramah dengan semua orang serta tidak suka melawan.

Mereka selalu ikut terlibat dalam membantu saya menjalankan tugas dan karya pastoral. Lalu, dia sebut nama-nama mereka itu. Terkadang, mereka juga protes setiap kebijakan yang saya buat.

Baca Juga: Manggarai Selangkah Lagi Menjadi Kabupaten Layak Anak

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: Syl Witin, pencinta gerakan literasi SMA Negeri 1 Larantuka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x