Suara Lamaholot - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok melaporkan gunung setinggi 1.423 meter dari permukaan laut (mdpl) itu kembali meletus pada Rabu 17 April 2024 sore.
Erupsi terjadi pada periode pengamatan 12.00-18.00 Wita, gunung api yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus lima puluh lima kali.
Pengamatan visual gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah.
Cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 28.6-31.6 °C.
Pantauan gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50-200 m di atas puncak kawah.
"Teramati 55 kali letusan dengan tinggi 300-600 m dan warna asap kelabu dan hitam," ungkap petugas Pos PGA Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, A.Md di Lembata, dalam laporannya Rabu 17 April 2024.
Dilaporkan juga Hujan abu tipis jatuh di sektor barat barat laut gunung lewotolok
PGA Ile Lewotolok juga mencatat terjadi lima puluh lima kali gempa letusan dengan amplitudo 8.2-34.1 mm, durasi 25-192 detik, 50 kali gempa embusan, amplitudo 3.2-22.8 mm, durasi 18-257 detik.
Kemudian, satu kali tremor non-harmonik amplitudo 2.5 mm durasi 143 detik dan 2 Kali vulkanik dalam dengan amplitudo 10.2-35.2, durasi 8-9 detik.
Arakian mengatakan, hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih berada di level III, Siaga.
Masyarakat di sekitar, pendaki, wisatawan agar tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
Warga Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.
Selain itu bagi warga Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 kilometer.***