Bangga! Dari 6.016 Desa Wisata, Desa Hadakewa di Lembata Masuk 100 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024

29 Mei 2024, 02:27 WIB
Desa Hadakewa /Sumber jadesta kemenparekraf/

 

 

SuaraLamaholot.com - Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang pertama kali diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan EKonomi Kreatif sejak tahun 2021 kini telah menunjukkan peningkatan jumlah desa wisata yang mendaftar setiap tahunnya.

Dimulai pada 2021 di mana sebanyak 1.831 desa wisata yang mendaftar yang kemudian setiap tahunnya terus meningkat. Pada 2022 jumlah desa yang mendaftar naik dua kali lipat menjadi 3.419 desa wisata dan pada 2023 mencapai angka 4.573 desa wisata. Dan pada tahun 2024 ini jumlah desa yang mendaftar lebih mengesankan yakni 6.016 desa wisata.

Setelah berbagai tahapan yang ada di ADWI telah dilalui oleh seluruh peserta dengan proses yang cukup panjang akhirnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno mengumumkan 500 Besar Desa Wisata Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada Selasa, 21 Mei 2024 melalui akun Instagram @anugerahdesawisataindonesia.

Baca Juga: Lantik Sulastri Rasyid Jadi Pj Bupati Flores Timur, Penjabat Gubernur NTT Titipkan Sejumlah Hal Penting

Penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia kali ini berdasarkan 5 kategori, klasifikasi desa wisata, dan kelengkapan data desa wisata di Jadesta. 5 Kategori yang dinilai yaitu, Daya Tarik Wisata, Amenitas, Digital, Kelembagaan dan SDM, serta Resiliensi.

"Rangkaian kegiatan ADWI 2024 sudah melalui berbagai tahapan,mulai dari launching, pendaftaran di Jadesta (Jejaring Desa Wisata Indonesia) , bimbingan teknis, pemeriksaan kelengkapan data, hingga kurasi oleh 13 dewan juri", kata Menparekraf Sandiaga.

Proses Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 akan menyaring seluruh desa wisata yang ada di Jadesta untuk dikerucutkan menjadi 500 besar, 300 besar, 100 besar, hingga nantinya terpilih 50 besar desa wisata terbaik.

Pada pengumuman 500 Besar ADWI 2024 dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ada tujuh desa wisata yang lolos 500 Besar yang tersebar enam kabupaten yakni Desa Wisata Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Desa Wisata Hadakewa di Kabupaten Lembata, Desa Wisata Tiworiwu  (Kampung Megalith Bena) atau yang dikenal dengan Kampung Adat Bena di Kabupaten Ngada.

Kemudian juga desa Wisata Wae Lolos dan Liang Ndara di Kabupaten Manggarai Barat, Desa Wisata Pero Konda di Kabupaten Sumba Barat Daya serta desa wisata Golo Loni Kabupaten Manggarai Timur.

Di tahapan selanjutnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengumumkan 300 Besar ADWI 2024 dan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ada lima desa wisata yang masuk nominasi dan tersebar di lima kabupaten yaitu Desa Wisata Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Desa Wisata Hadakewa di Kabupaten Lembata, Desa Wisata Tiworiwu  (Kampung Megalith Bena) , Desa Wisata Liang Ndara di Kabupaten Manggarai Barat dan Desa Wisata Pero Konda di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Tahapan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 telah memasuki kurasi 100 Besar. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengumumkan kembali 100 besar desa wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia di 2024 dan dari Provinsi NTT ada empat Desa Wisata tersebar di empat kabupaten yang lolos 100 Besar ADWI 2024 yaitu Desa Wisata Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Desa Wisata Hadakewa di Kabupaten Lembata, Desa Wisata Tiworiwu  (Kampung Megalith Bena) dan Desa Wisata Pero Konda di Kabupaten Sumba Barat Daya.

“Sebelumnya saya telah mengumumkan 300 besar desa wisata ADWI 2024. Kini pada tahap selanjutnya, dengan bangga saya umumkan 100 besar desa wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia,” kata Menteri Sandiaga dalam keterangannya, Kamis, 23 Mei 2024 .

Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 kali ini mengusung tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia”. Selain itu, terdapat kategori penilaian baru yaitu Resiliensi dengan fokus pada aspek pengelolaan sampah serta manajemen resiko, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan. Sehingga harapan kedepannya konsep ini dapat diimplementasikan dalam aspek pariwisata yang ramah dengan alam dan dapat berkelanjutan.

Baca Juga: Dugaaan Reses Fiktif, Kepala Kajari Rote Ndao Terbitkan Sprintgas untuk 4 Jaksa

“Desa wisata memiliki potensi yang kuat dan berperan dalam pencapaian transformasi ekonomi yang insklusif dan berkelanjutan. Pendekatan konsep pariwisata hijau dalam pengembangan desa wisata sangat relevan untuk diimplementasikan,” ujar Menparekraf.***

 

 

 

Editor: Vinsensius P. Huler

Sumber: Kemenparekraf

Tags

Terkini

Terpopuler