Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata NTT, Kembali Tunjukan Eksistensinya: Sejak Kemarin Ada 35 Kali Letusan

- 1 Desember 2023, 12:01 WIB
Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur melaporkan terjadi 35 kali letusan di puncak gunung tersebut mulai hari Kamis kemarin 30 November 2023 pukul 00.00 WITA hingga 24.00 WITA waktu setempat.
Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur melaporkan terjadi 35 kali letusan di puncak gunung tersebut mulai hari Kamis kemarin 30 November 2023 pukul 00.00 WITA hingga 24.00 WITA waktu setempat. /BNPB/

SuaraLamaholot.com - Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur melaporkan terjadi 35 kali letusan di puncak gunung tersebut mulai hari Kamis kemarin 30 November 2023 pukul 00.00 WITA hingga 24.00 WITA waktu setempat.

"Sejak kemarin ada 35 kali letusan yang terjadi di puncak kawah gunung tersebut," sebut Petugas Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Fajaruddin M. Balido dalam laporannya. Sebagaimana dikutip dari ANTARA Jumad 1 Desember 2023.

Diketahui ada 35 kali letusan itu, ungkap dia, tinggi kolom abu juga berada pada kisaran tinggi 200-500 meter dengan warna asap putih dan kelabu.

Baca Juga: Aktris Senior Indonesia, Kiki Fatmala Hembuskan Nafas Terakhir di Usia 56 Tahun

Selain itu Fajaruddin menyebutkan puluhan kali letusan itu disertai lontaran lava pijar dan gemuruh lemah hingga sedang. Lontaran lava pijar dalam radius puncak.

Saat terjadi letusan juga, kata dia, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50-700 meter di atas puncak kawah.

Dia juga menambahkan saat ini gunung api yang pernah erupsi pada akhir November 2021 lalu itu kini berada pada Status Level II atau waspada.

Baca Juga: Paripurna XIV, DPRD Flores Timur Menerima Ranperda APBD 2024 untuk Ditetapkan Menjadi Perda

Oleh karena itu pihaknya mengeluarkan rekomendasi berupa larangan masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, serta wisatawan memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung tersebut.

Sementara untuk masyarakat di tiga desa di bawah kaki gunung tersebut, seperti Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona, diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah