SuaraLamaholot.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana optimis menargetkan dalam waktu tiga bulan mampu tangani penyebaran wabah virus rabies di Nusa Tenggara Timur.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam acara daring Kaleidoskop BNPB diikuti daring di Jakarta, Jumat kemarin 12 Januari 2024 mengatakan pihaknya telah membentuk satuan tugas (Satgas) Rabies pada akhir 2023.
"Kami targetkan tiga bulan. Januari, Februari, dan Maret, ini bisa tuntas. Jadi bukan orangnya yang diatasi, yang digigit, tetapi binatangnya yang divaksin," jelasnya.
Lanjut Suharyanto mengatakan bahwa, penyuntikan vaksin rabies akan dilakukan pada anjing yang sehat. Dia mengungkapkan, di dua kabupaten di NTT, 12 orang telah menjadi korban gigitan anjing terinfeksi rabies.
"Sehingga BNPB diperintah untuk menangani, mungkin karena BNPB punya pengalaman menangani COVID-19, menangani penyakit mulut dan kuku, dan Alhamdulillah itu bisa diatasi," ujar Suharyanto.
Ia juga mengatakan dalam target tiga bulan tersebut dapat diperpanjang menjadi enam bulan apabila dirasa kurang cukup menekan penyebaran rabies.
Terkait hal ini, ia mengatakan bahwa, antisipasi pengendalian rabies telah dilakukan pada awal 2024 di NTT.
Sebelumnya diketahui, Dinas Kesehatan dan Pencatatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat sampai dengan Oktober 2023 anak usia di bawah 15 tahun paling banyak menjadi korban gigitan anjing rabies yang berujung kepada kematian.