SuaraLamaholot.com - Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat lahan pertanian seluas 503,35 hektare terdampak bencana banjir akibat cuaca ekstrem pada 8 hingga 14 Maret 2024.
"Kami telah melaporkan keadaan lahan dan petani yang terdampak kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti dengan bantuaⁿ bencana dan bantuan benih," sebut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka Januaria Maria Seran ketika dihubungi dari Kupang, Selasa 19 Maret 2024.
Sesuai pendataan sementara per hari ini, lahan pertanian milik warga yang terdampak banjir seluas 503,35 hektare yang terbagi untuk lahan pertanian padi seluas 46,9 hektare, lahan jagung 449,85 hektare, dan lahan hortikultura 6,6 hektare.
Januaria juga menjelaskan pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap tanaman pascabanjir untuk mengetahui kerusakan tanaman.
Ia menyebut tanaman tersebut baru bisa dikategorikan puso atau gagal panen atau tidak setelah satu minggu pengamatan. Puso merupakan keadaan kerusakan tanaman atau bagian tanaman karena banjir, kekeringan, atau serangan hama.
Selain melakukan pendataan terhadap luas lahan terdampak, pihaknya juga melakukan pendataan terhadap petani terdampak.
Baca Juga: Terkait Polemik Pengunduran diri Caleg Nasdem Dapil NTT II, KPU RI Belum Putuskan Status Resmi
Dari data sementara, jumlah petani yang terdampak banjir sebanyak 648 orang yang tersebar di Kecamatan Malaka Tengah, Malaka Barat, dan Weliman.
Ia menjelaskan hasil pendataan di sembilan desa terdampak di tiga kecamatan itu telah dilaporkan kepada pimpinan daerah.