Dipercayakan Mendayung Berok Tuan Meninu, Nelayan Lamalera: Itu Bagian dari Gelekat Kami

- 29 Maret 2024, 18:38 WIB
Nelayan Lamalera dipercayakan mendayung Berok Tuan Meninu dalam prosesi laut antar patung Tuan Meninu menuju Pante Kuce di larantuka/
Nelayan Lamalera dipercayakan mendayung Berok Tuan Meninu dalam prosesi laut antar patung Tuan Meninu menuju Pante Kuce di larantuka/ /

 

SuaraLamaholot.com - Prosesi laut merupakan salah satu ritus penting Semana Santa, yang bisa diikuti oleh peziarah untuk mengantar Tuan Meninu (Patung Yesus Tersalib) menuju pantai kuce, Kelurahan Pohon Sirih. 

Dalam prosesi laut banyak armada kapal yang ikut terlibat termasuk perahu nelayan (Peledang) dari Lamalera, Lembata. 

Nelayan Lamalera setiap tahunnya selalu hadir dalam Semana Santa termasuk prosesi laut mengantar Patung Tuan Meninu.

Baca Juga: Pemandangan Eksotis Bukit Postoh Makam Raja, jadi Opsi Masyarakat Larantuka Menyaksikan Prosesi Laut

Salah seorang Nelayan Lamalera, Mateus Ebang yang dipercayakan mendayung Berok Tuan Meninu mengungkapkan, kehadiran nelayan dan umat Lamalera adalah bagian dari penyerahan diri dan devosi suku dan masyarakat nelayan tradisional Lamalera.

"Setiap tahun kami datang dalam prosesi laut ini atas nama suku dan Levo Lamalera. Itu bagian dari Gelekat kami kepada Tuan Meninu", ujarnya.

Baca Juga: 3 Nelayan Lamalera Dipercayakan Mendayung Berok Tuan Meninu pada Prosesi Laut di Larantuka

Selain Mateus, ada dua Nelayan Lamalera Kabupaten Lembata juga dipercayakan menjadi pendayung Berok bersama pendayung lainnya dalam mengantar Patung Tuan Meninu dari Kapela Tuan Meninu menuju Pante Kuce.

Ketiga nelayan Lamalera tersebut antara Lain Siprianus Lelaona, Mateus D. Ebang dan Goris Krova.

Sementara Alfonsius Menua Bataona yang datang membawa 'Peledang' mengungkapkan bahwa keterlibatannya merupakan ungkapan syukur dan komitmen para nelayan. 

Baca Juga: Kawal Prosesi Laut, Semana Santa di Larantuka, Ini Spesifikasi Lengkap KRI Escolar 871 Milik TNI AL

Alfons menceritakan bahwa dahulu pada tahun 1944 sekitar 4 perahu (Peledang) mereka pernah terseret ikan paus buruan mereka hingga memasuki wilayah perairan Australia, selama terombang-ambing di lautan mereka akhirnya diselamatkan kapal yang dinahkodai oleh kapten kapal asal Larantuka. 

Oleh karena itu, nelayan Lamalera meyakini berkat bantuan itu berasap dari Tuhan Meninu, atas peristiwa iman dan keselamatan itu para nelayan Lamalera mengikthiarkan diri untuk mengikuti 'Prosesi Laut' setiap tahun di Larantuka. 

Baca Juga: Potret Peziarah Melawan Arus Ombak Dalam Prosesi Laut Arak Tuan Meninu di Larantuka

 Ia pun berharap agar generasi Lamalera berikutnya tetap mempertahankan tradisi dan devosi kepada Tuhan Meninu dalam perayaan Semana Santa.

Untuk diketahui, perayaan iman itu dipenuhi lautan manusia berbusana hitam yang menaiki perahu-perahu nelayan dari Taman Doa Tuan Meninu berada persis di pinggir pantai.

Baca Juga: KRI Escolar-871 Diambil Dari Nama Ikan Setan, Begini Filosofinya

Dalam prosesi laut, peti Yesus dijaga oleh seorang perempuan bergaris keturunan Rita dan beberapa pria bertugas mengayuh Berok dari titik kumpul awal menuju Pantai Kuce, Kelurahan Pohon Siri berjarak sekitar 4 kilo meter dari Taman Taman Doa Tuan Meninu.

Ratusan kapal memuat peziarah yang mengikuti Prosesi Laut Tuan Meninu dalam Tradisi Semana Santa Larantuka.

Baca Juga: Kawal Perayaan Semana Santa di Kota Larantuka, KRI Escolar Gelar Open Ship, Peziarah bisa Berswafoto

Kapal dan sampan-sampan kecil berisikan peziarah ikut mengantar Tuan Meninu dari kapel ke Pantai Kuce-Pohon Sirih.

Tampak para peziarah menggunakan pakaian serba warna hitam mengikuti kapal Tuan Meninu sembari berdoa dan bernyanyi.

Baca Juga: Ribuan Peziarah Khusyuk Dalam Doa dan Nyanyian Arak Patung Tuan Maninu di Laut Larantuka NTT

Prosesi Laut Tuan Meninu merupakan prosesi membawa peti berisikan patung Yesus disalib. Patung dibawa menggunakan perahu tanpa mesin yang disebut Berok dengan panjang delapan meter dan lebar 80 cm.

Kegiatan keagamaan ini diikuti oleh ribuan peziarah yang berasal dari berbagai daerah.

Baca Juga: Kunker ke Flores Timur, Danrem Wirasakti Beri Pesan Moral kepada Para Prajurit dan Berziarah Ke Tuan Berdiri

Semana Santa merupakan tradisi peninggalan Portugis yang telah dijalani selama 500 tahun.

Editor: Emanuel Bataona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x