SuaraLamaholot - Kapolda NTT Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga menyampaikan Upacara pemuliaan nilai-nilai luhur Tribrata dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-78 mengandung makna bahwa sebagai anggota Polri harus memaknai nilai-nilai yang harus di jaga.
Salah satunya adalah menjaga nilai luhur dari lambang Tribrata yang dideskripsikan untuk tingkat Polda menjadi lambang-lambang Polda.
Baca Juga: Kajati Nusa Tenggara Timur Lantik Tiga Kajari Baru, Berpesan Segera Selesaikan Semua Persoalan
Hal itu disampaikan Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga ketika memimpin upacara pemuliaan nilai-nilai luhur Tribrata dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-78, Kamis 20 Juni 2024 di Mapolda NTT.
Upacara ini menjadi momentum penting untuk introspeksi dan perenungan bagi seluruh prajurit Korps Bhayangkara dalam menjalankan tugasnya.
Baca Juga: PHK Massal 50 Ribu Pekerja Pabrik Tekstil, Berikut Penyebabnya
Melalui upacara ini, Polri menunjukkan komitmen kuat untuk terus menjaga integritas dan menjalankan tugas dengan dedikasi tinggi demi kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.
“Saya mengingatkan seluruh anggotanya untuk selalu menjaga nama baik institusi Polri dan lakukan tugas sebaik-baiknya dengan tetap berpedoman pada Tribrata," pungkasnya.
Baca Juga: Sejak April 2024 Rupiah Anjlok, Presiden Panggil Menkeu dan Gubernur Bank Indonesia
Upacara Pemuliaan Nilai-Nilai Luhur Tribrata adalah tradisi yang wajib dilaksanakan oleh Polri, dengan melakukan pencucian panji-panji yang merupakan simbol untuk mensucikan dan pembersihan diri.
Pencucian panji-panji ini berfungsi sebagai pedoman bagi setiap insan Polri untuk tetap teguh memegang kebenaran, melaksanakan tugas pokok untuk melindungi, mengayomi, melayani, dan menegakkan hukum serta mewujudkan pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara.***