Manfaatkan Energi Terbarukan dari Limbah Sawit, PT PLN dan PT EKN Optimis Akan Bawa Dampak Positif

10 Oktober 2023, 17:58 WIB
Foto ilustrasi pemanfaatan energi listrik dari limbah kelapa sawit /Pikiran Rakyat Bontang/

  SuaraLamaholot.com - PT PLN (Persero) melalui Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berkolaborasi dengan PT Elektrika Konstruksi Nusantara (EKN).

Menurut Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam keterangan di Jakarta, Selasa 10 Oktober 2023 mengatakan pihaknya terus berupaya mendukung pemerintah dalam mencapai target pemanfaatan co-firing sebesar 10,2 juta ton pada tahun 2025.

Dengan melakukan pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit guna menjadi biomassa untuk co-firing atau bahan bakar alternatif PLTU batu bara Bengkayang di Kalimantan Barat.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Moto GP 2023, Pertamina Patra Niaga Jamin Distribusi Stok BBM Aman

Agar bisa mencapai target tersebut, pihaknya akan memanfaatkan sumber daya lokal. Sehingga dalam prosesnya akan menciptakan multiplier effect, dan mampu mengurai masalah sampah dan memacu pertumbuhan ekonomi.

”Melalui MoU ini PLN dan EKN akan secara bersama-sama mengolah biomassa dari tandan kosong kelapa sawit yang diproduksi masyarakat Sambas Kalimantan Barat," sebut Iwan Agung terkait penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan EKN pada Jumat 06 Oktober 2023.

Iwan Lanjut menjelaskan bahwa, Biomassa ini akan digunakan sebagai co-firing pengganti batu bara di PLTU Bengkayang.

Baca Juga: Berkantor di Papua, Wapres RI Gelar Pertemuan dengan Aktivis Ham, Ternyata Bahas Hal ini

Terkati hal ini Iwan Agung menilai, program co-firing  sangat spesial karena secara langsung melibatkan masyarakat setempat, ini sejalan dengan prinsip Enviroment, Sustainability and Governance (ESG) dalam mendorong perekonomian masyarakat sekitar.

”Program co-firing biomassa ini spesial, karena berbasis kerakyatan. Saat ini mayoritas biomassa berasal dari olahan sampah atau limbah. Karena kebutuhannya sangat besar kami mengajak masyarakat ikut terlibat di dalamnya,” tambahnya.

Ia juga menerangkan, pengolahan biomassa ini sudah menyerap 40 tenaga kerja lokal di Sambas Kalimantan Barat. Dirinya pun optimis, program co-firing jenis lain yang digagas akan mampu menyerap tenaga kerja lokal secara masif dan mengurai permasalahan sampah yang banyak terjadi di berbagai daerah.

Baca Juga: Ternyata Korban Bunuh Diri di Jembatan Liliba Kota Kupang Berasal dari Sumba, Ini Identitas Lengkapnya

“Ada 40 orang yang terlibat dalam produksi pelet tandan kosong kelapa sawit. Demikian juga dengan biomassa jenis lainnya. Semoga ini jadi awal yang baik karena selama ini mungkin tandan kosong menumpuk di kebun dan sekarang sudah bisa dimanfaatkan,” jawab Iwan Agung.

Lebih jauh, Iwan mengungkapkan penggunaan co-firing biomassa adalah salah satu langkah menurunkan emisi karbon mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

“Melalui teknologi co-firing ini, PLN bisa mendapatkan beberapa manfaat sekaligus. Menekan emisi karbon yang dihasilkan oleh PLTU, meningkatkan bauran energi yang ramah lingkungan hingga akhirnya mencapai tujuan nasional Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat,” imbuh Iwan Agung.

Baca Juga: Diduga Gagal Wisuda Seorang Mahasiswi di Kota Kupang Nekat Akhiri Hidup dengan Lompat dari Atas Jembatan

Diketahui MOU yang dilakukan di Jakarta tersebut dihadiri oleh Koordinator Investasi dan Kerja Sama Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Trois Dilisusendi, Ketua Umum Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI), Milton Pakpahan, serta Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan (MKI) Kalimantan Barat, M. Ariyanto.

Trois Dilisusendi dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi kepada kedua bela pihak yang telah bersepakat memanfaatkan limbah tandan kosong kelapa sawit sebagai co-firing biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Baca Juga: Jelang Final Duta Genre Provinsi NTT Tahun 2023, Perwakilan Flores Timur Siap Beradu Gagasan dan Program Kerja

Baginya ini merupakan angin segar pertanda semakin banyak sumber olahan untuk co-firing.

”Kami dari Kementerian ESDM sangat mengapresiasi hal ini. Harapan kami, ini jadi hal baru yang digunakan di 52 PLTU PLN yang kami tugaskan untuk melakukan co-firing,” tanggap Trois.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler