SuaraLamaholot.com - Terkait penggunaan gawai kepada anak, harus dibatasi karena ada beberapa dampak buruk yang menurut para ilmuwan ada paparan cahaya biru bisa berakibat anak alami pubertas dini.
Diketahui cahaya biru merupakan salah satu warna spektrum cahaya tampak yang memiliki panjang gelombang terpendek dan energi tertinggi.
Matahari adalah sumber utama cahaya biru. Lampu neon, lampu LED (light-emitting diode), dan perangkat elektronik seperti komputer, layar laptop, televisi, ponsel, dan tablet yang menggunakan teknologi LED juga memancarkan cahaya biru.
Berdasarkan sumber Medical Daily dalam laporannya pekan lalu mengungkapkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa paparan cahaya biru bisa memengaruhi mata, meningkatkan risiko kanker, dan memengaruhi siklus tidur-bangun.
Selain itu pubertas atau masa kematangan seksual terjadi setelah usia delapan tahun pada anak perempuan dan sembilan tahun pada anak laki-laki.
Pubertas dini yaitu kondisi ketika anak mencapai pubertas lebih cepat dari usia yang seharusnya. Pubertas dini pada anak mampu mempengaruhi sejumlah faktor seperti infeksi, masalah hormonal, tumor, dan cedera otak.
Baca Juga: Aktris Cantik Amanda Manopo Dipanggil Polisi, Lagi-Lagi Karena Hal Ini
Kasus pubertas dini dilaporkan meningkat selama pandemi COVID-19. Untuk menguji apakah hal ini ada kaitannya dengan peningkatan penggunaan perangkat pemancar cahaya biru selama periode tersebut.
Kemudia para peneliti dari Rumah Sakit Kota Ankara Bilkent dan Universitas Gazi di Turki menganalisis efek paparan cahaya biru pada jaringan testis tikus jantan muda.