Heboh! Danau Kelimutu Berubah Warna, Berikut Penjelasan Badan Geologi KESDM

23 Mei 2024, 20:36 WIB
Pesona Danau Kelimutu, Danau Tiga Warna di Pulau Flores NTT /Pexels.com / Ronald Pang/

SuaraLamaholot - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menyebutkan terjadi perubahan warna air Kawah 1 (Tiwu Ata Polo) di Danau Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pada tanggal 17 Mei 2024 air kawah berubah berwarna hijau tua, pada tanggal 22 Mei 2024 terjadi perubahan warna menjadi cokelat kehitaman," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis 22 Mei 2024.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Satu Orang Tersangka Kasus Ilegal Logging di Rote Ndao

Gunung Kelimutu merupakan gunung api tipe strato dengan ketinggian 1384,5 m di atas permukaan laut yang memiliki 3 danau kawah, yaitu Kawah 1 (Tiwu Ata Polo), Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah 3 (Tiwu Ata Bupu).

Ia menjelaskan perubahan warna air danau kawah di Kawah 1 (Tiwu Ata Polo) terjadi pada bulan Desember 2018-Januari 2019 dari warna hijau kebiruan menjadi hijau, kemudian berubah menjadi hijau tua dan kembali menjadi hijau.

Baca Juga: Ribuan Narapidana Beragama Buddha dapat Remisi di Hari Raya Waisak

Namun, pada tanggal 17 Mei 2024 air kawah berubah berwarna hijau tua, kemudian menjadi coklat kehitaman beberapa hari kemudian dengan bualan air teramati di permukaan air kawah.

Menurut dia, perubahan warna air danau ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain curah hujan yang tinggi maupun kemungkinan perubahan komposisi air danau akibat dari pelarutan batuan sehingga membuat warna air kawah berubah warna menjadi kebiruan, kehijauan, atau cokelat kehitaman.

Baca Juga: Hari Raya Waisak, Menteri Agama Ajak Umat Buddha Rajut Kerukunan

Namun, faktor-faktor yang memicu proses perubahan warna tersebut belum diketahui secara pasti, apakah karena pengenceran, perubahan suhu atau pengaruh konveksi naiknya gas dari bawah permukaan.

Ia mengatakan potensi bahaya saat ini berupa erupsi freatik dengan ancaman bahaya berupa semburan air dan lontaran material di sekitar kawah.

Baca Juga: Putusan MK: Permohonan Penghitungan Suara Ulang Caleg DPD Dapil NTT Tidak Dapat Diterima

Selain itu, hujan abu juga dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin.

Namun, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas Gunung Kelimutu saat ini masih berada pada Level I atau Normal.

Baca Juga: Dirut Xavier Flobamora Fransisco Lopez Terima Penghargaan KADIN NTT Awards 2024

Badan Geologi tetap merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Gunung Kelimutu dan pengunjung atau wisatawan agar membatasi aktivitas di sekitar area kawah dengan tidak melewati pagar pembatas, tidak mendekati kawah danau, tidak mendekati tembusan gas, dan tidak bermalam di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.

Baca Juga: Pamit Pindah Tugas, Vivick Tjangkung Sampaikan Terima Kasih dan Salam Perpisahan

"Masyarakat di sekitar Gunung Kelimutu diimbau agar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Kelimutu," kata Muhammad Wafid.***

Editor: Emanuel Bataona

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler