Network
Suaralamaholot.com- Mungkin banyak di antara kita belum begitu mengenal dua sosok intelektual yang lahir dari bumi Flores Timur dan Lembata. Nama mereka cukup populer di kalangan akademisi dan mahasiswa serta masyarakat Indonesia.
Mereka adalah Dr. Ignas Kleden dan Dr. Gorys Keraf. Dr. Gory Keraf dikenal sebagai ahli bahasa tenama Indonesia dan Dr. Ignas Kleden dikenal sebagai Cendekiawan, Sastrawan dan Sosiolog ternama yang namanya terkenal di seantero Indonesia.
Ditelusuri dari Wikipedia dan berbagai sumber, Dr. Gorys Keraf lahir pada tanggal 17 November 1936 dan Meninggal dunia pada 30 Agustus 1997. Ia adalah seorang ahli bahasa ternama Indonesia dan salah satu dosen di Universitas Indonesia.
Setelah menamatkan SMP di Seminari Hokeng (1954), ia lalu melanjutkan pendidikan di SMA Syuradikara di Ende (1958). Melanjutkan pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Kejuruan Linguistik (1964) dan meraih gelar Doktor dalam bidang linguistik dari Universitas Indonesia (1978) dengan disertasi Morfologi Dialek Lamalera.
Baca Juga: Menyongsong HUT RI ke-78, Kodim 1627/Rote Ndao Gelar Lomba
Dr. Goris Keraf pernah mengajar di SMA Syuradikara, SMA (1962-1965), SMA Santa Ursula dan SMA Santa Theresia (1964), Unika Atmajaya (1967-), juga Perguran Tinggi Kepolisian, dan Jakarta Academy of Languages Jakarta (1971-).
Dr. Goris Keraf pernah menjadi pengajar tetap di Fakultas Sastra UI (sejak 1963), di samping menjadi koordinator Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Retorika di Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ) Universitas Indonesia.
Buku-buku yang dihasilkan yakni; Komposisi (1971),Tatabahasa Indonesia (1991), Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum (1992), Diksi dan Gaya Bahasa,Eksposisi dan Deskripsi, Argumentasi dan Narasi.
Meski Gorys Keraf sudah meninggal tetapi buku-buku dan karyanya tetap hidup. Bahkan, kini Perpustakaan Daerah di Kabupaten Lembata disematkan nama mendiang Gorys Keraf sebagai nama perpustakaan daerah tersebut.
