Pengantaran Jenazah Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Ricuh, Kapolda Papua Ungkapkan Hal Ini

- 29 Desember 2023, 20:30 WIB
Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengungkapkan kekecewaan atas insiden kericuhan saat pengantaran jenazah Lukas Enembe dari Sentani Kabupaten Jayapura hingga ke Koya Tengah Kota Jayapura.
Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengungkapkan kekecewaan atas insiden kericuhan saat pengantaran jenazah Lukas Enembe dari Sentani Kabupaten Jayapura hingga ke Koya Tengah Kota Jayapura. /BBC/

SuaraLamaholot.com - Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengungkapkan kekecewaan atas insiden kericuhan saat pengantaran jenazah Lukas Enembe dari Sentani Kabupaten Jayapura hingga ke Koya Tengah Kota Jayapura.

Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri dalam rilis yang diterima ANTARA di Sentani, Kamis 28 Desember 2023 menyebutkan bahwa sejumlah insiden terjadi selama pengantaran jenazah ke rumah duka Koya Tengah.

"Kejadian tersebut terutama terjadi di beberapa wilayah seperti di depan Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) Sentani dan beberapa titik lokasi lainnya," ungkapnya.

Baca Juga: Analisis Intelijen Nilai Polri Sukses Realisasikan Visi Polri Presisi, Layak mendapatkan Hoegeng Award

Menurut Kapolda, pihaknya mencatat beberapa insiden selama pelaksanaan penyerahan jenazah kepada pihak keluarga terdapat 14 korban luka, termasuk Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, delapan aparat keamanan, dan lima warga setempat.

"Selain itu, juga ada satu mobil yang dibakar, lima kendaraan rusak berat, tiga bangunan, dan sekitar 25 perumahan mengalami kerusakan serta pembakaran," paparnya.

Namun hingga saat ini, ungkapnya, total kerugian masih dalam tahap penghitungan. Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun yang turut menjadi korban luka dinyatakan stabil. Namun, korban akan menjalani pengobatan lebih lanjut di Jakarta.

Baca Juga: Kapolres Kupang Kota Polda NTT Dimutasi, Diduga Gegara Lakukan Hal Ini

"Hingga saat ini massa penjemput sudah sampai ke kediaman almarhum yang terletak di Koya Tengah, dan kami terus melakukan pengawalan terhadap massa tersebut," jelas Kapolda.

Insiden yang terjadi itu, menurut Irjen Pol. Mathius, sangat disayangkan karena masyarakat mengekspresikan kesedihan tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki bersama.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah