SuaraLamaholot.com- Terhitung sejak Bulan November Tahun 2022, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah memprediksi terjadi fenomena El Nino. Menariknya, secara umum untuk wilayah Provinsi NTT kendati tak berada pada fenomena La Nina atau pun El Nino sekalipun, tetap saja curah hujan di provinsi yang dikenal sebagai Nusa Terindah Toleransi itu tetap rendah apalagi pada saat berada pada fenomena El Nino seperti sekarang ini. Situasi kontekstual seperti ini laiknya menjadi keprihatinan bersama sembari menanti terus menurunnya tren El Nino.
Kepada suaralamaholot.com, Sabtu 13 Januari 2024, Kepala Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur, Rahmattulloh Adji menerangkan dahulu pada tahun 2020, 2021 dan 2022 iklim pada saat itu dinamai Triple La Nina lantaran pada saat itu di bawah pengaruh La Nina. Namun demikian, sekira bulan November Tahun 2022 itu BMKG sebelumnya telah memprediksi bahwa pada tahun 2023 memasuki masa fenomena El Nino.
"Informasi seperti ini dianggap penting untuk disampaikan, karena ketika terjadi fenomena El Nino selalu berasosiasi atau selalu berakibat terhadap pengurangan curah hujan. Makanya, kita memberikan warning supaya lebih konsen untuk memberikan perhatian," ucap Rahmattulloh Adji
Tak pelak, ujarnya, prediksi BMKG pada akhirnya terbukti benar, karena pada bulan Mei Tahun 2023 dimulai fenomena El Nino. Begitu pula dengan prediksi curah hujan yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya ketika berada pada fenomena La Nina