SuaraLamaholot - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrim pada 13-15 April 2024.
"Saat ini wilayah NTT berada pada masa peralihan dari periode musim hujan menuju periode musim kemarau (masa pancaroba)," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek dalam laporannya yang diterima Suara Lamaholot, Minggu 14 April 2024.
Menurut Sti tekanan rendah yang sejak beberapa hari terakhir terpantau di sekitar Laut Arafura, saat ini berada di tenggara Kepulauan Tanimbar.
Prakiraan BMKG, dimana kecil kemungkinan sistem tekanan rendah ini menjadi Bibit Siklon Tropis dikarenakan langsung memasuki area Kepulauan Tanimbar dan Nusa Tenggara Timur dan terus bergerak ke Barat dimana merupakan area dengan kelembaban yang rendah.
"Potensi sistem tekanan rendah ini menjadi Siklon Tropis pada 24-48 jam kedepan (Minggu - Senin) Rendah," ungkapnya.
Baca Juga: Destinasi Wisata Favorit di NTT untuk Libur Idul Fitri 1445 H
BMKG menghimbau, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi pada masa peralihan (masa pancaroba) seperti angin kencang berdurasi singkat, puting beliung, hujan secara sporadis dalam durasi singkat yang bersifat lokal, banjir dan tanah longsor serta potensi dampak yang menyerupai sambaran petir, pohon tumbang dan baliho roboh
Baca Juga: Sederet Destinasi Wisata yang Hits di NTT, Bisa Jadi Referensi Liburan