PLTU Bolok Kupang, Alami Peningkatan hingga 900 Persen di Triwulan I 2024, Begini Penjelasan PLN UIW NTT

- 11 Mei 2024, 15:05 WIB
PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan bahwa pemakaian biomassa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bolok, Kabupaten Kupang alami peningkatan hingga 900 persen di triwulan I 2024 demi menuju energi bersih dan berkelanjutan.
PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan bahwa pemakaian biomassa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bolok, Kabupaten Kupang alami peningkatan hingga 900 persen di triwulan I 2024 demi menuju energi bersih dan berkelanjutan. /Facebook/

SuaraLamaholot.com - PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan bahwa pemakaian biomassa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bolok, Kabupaten Kupang alami peningkatan hingga 900 persen di triwulan I 2024 demi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

General Manager PLN UIW NTT, I Gede Agung Sindu Putra saat berada di Kupang, Jumat 10 Mei 2024 kemarin mengatakan bahwa, pencapaian tersebut terlihat pada realisasi pemakaian biomassa PLTU Bolok Triwulan 1 tahun 2024 sebesar 879 ton dan menghasilkan energi sebesar 894 MWh Green dibandingkan pemakaian pada Triwulan 1 Tahun 2023 sebesar 82 ton dengan energi 77 MWh Green.

Baca Juga: Pj Bupati Kupang Ajak ASN Jaga Kebersihan Kantor: Buang Sampah pada Tempatnya

"PLTU Bolok, salah satu PLTU di Pulau Timor, telah mencapai langkah penting dalam upayanya meningkatkan penggunaan energi terbarukan dengan komitmen untuk menerapkan teknologi yang ramah lingkungan," jelasnya.

I Gede Agung Sindu Putra menegaskan PLN terus berupaya untuk meningkatkan bauran energi terbarukan dengan campuran batubara dan biomassa pada pembakaran PLTU.

Baca Juga: OJK Resmi Cabut Izin Usaha PT Tani Fund Madani Indonesia, Berikut Alasnya

Menurutnya dengan pemanfaatan biomassa di PLTU Bolok melalui teknologi co-firing menjadi salah satu strategi penting dalam transisi energi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

"Co-firing adalah teknologi pembakaran campuran batubara dan biomassa untuk menghasilkan energi listrik di PLTU," kata Sindu.

Baca Juga: Buku 'Kepak Sayap di Tanah Leluhur', Kado Kapolres Vivick Tjangkung untuk Masyarakat Lembata

Diketahui sejak tahun 2022 hingga 2023, PLTU Bolok telah menggunakan 2.719,53 ton Woodchip sebagai bahan baku Cofiring. Sedangkan untuk tahun 2024, target pemakaian Biomassa sebesar 1.649,9 ton untuk mencapai 1.689,68 MWh Green atau meningkat 10 persen dari tahun 2023.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah