PJ Bupati Lembata Geram Dengan Kinerja OPD, Minta Pimpinan Kendalikan Kinerja

- 4 Juni 2024, 14:35 WIB
Pj Bupati Lembata Paskalis Ola Tapo Bali, saat memimpin rapat perdana terkait penyerapan APBD dan realisasi PAD pada Pemkab Lembata, Senin, (3/6/24).
Pj Bupati Lembata Paskalis Ola Tapo Bali, saat memimpin rapat perdana terkait penyerapan APBD dan realisasi PAD pada Pemkab Lembata, Senin, (3/6/24). /

SuaraLamaholot - Penjabat (Pj) Bupati Lembata Paskalis Ola Tapo Bali, A.P.,M.T, naik pitam ketika sebelas Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Lembata belum selesai menginput Sakip hingga deadline waktu yang diberikan 31 Mei 2024 oleh Kemenpan-RB.

Terkait hal itu, Pj Bupati Lembata Paskalis secara tegas meminta seluruh OPD, dan secara khusus pada sebelas OPD yang belum menyelesaikan pengisian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) untuk segera menyelesaikan disisa waktu dua bulan ke depan. 

Baca Juga: Meriahkan HUT Bhayangkara ke-78, Polres Alor Gelar Turnamen Sepak Bola

“Kita bersyukur bahwa Menpan-RB masih memberi tenggang waktu hingga bulan Juli, maka Rencana Strategis, Indikator Kinerja Utama, Rencana Kinerja Tahunan, Rencana Kerja, Perjanjian Kinerja, Rencana Aksi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah wajib diselesaikan sehingga mendongkrak nilai Sakip menjadi B pada tahun 2024 ini”, kata Pj Bupati Paskalis, saat memimpin Rapat Perdana Penyerapan APBD dan Realisasi PAD Kabupaten Lembata, di aula Anton Tifaona, Senin, 3 Mei 2024.

Menurut Pj bupati Paskalis, Penilaian Sakip pada instansi pemerintah menggunakan 4 indikator pokok yaitu: perencanaan, pengukuran, pelaporan, dan evaluasi. 

Baca Juga: Rayakan HUT ke- 143 Injil Masuk Sumba, Umat Kristiani Diajak Bersatu

Nilai tertinggi dari Sakip di Pemerintah Kabupaten Lembata adalah perencanaan dengan nilai 16,72, sehingga indikator-indikator tersebut masih perlu ditingkatkan lagi

Tak hanya itu, sambung Pj Bupati Paskalis, pada indikator evaluasi internal pun mengalami penurunan pada tahun 2023. Sebelumnya pada tahun 2022 nilai 11,05, dan tahun ini mengalami penurunan menjadi 10,36.

Baca Juga: KADIN NTT Sebut Konektivitas Jadi Masalah Utama Pariwisata NTT

Halaman:

Editor: Emanuel Bataona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah