Network
SuaraLamaholot - Konektivitas masih menjadi masalah yang membuat industri pariwisata khususnya di Nusa Tenggara Timur tidak berkembang dengan baik.
Hal ini dikatakan Bobby Lianto, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) NTT saat diwawancarai Pro 4 RRI Kupang, Kamis 30 Mei 2024.
"Pariwisata ini adalah sebuah industri yang jadi prime mover (penggerak utama) sektor lain di NTT. Sebagai provinsi kepulauan, ini tentu membanggakan. Namun, konektivitas antar pulau yang ada di NTT yang mahal, ini membuat perkembangam industri ini jadi sedikit terhambat", katanya.
Baca Juga: Pimpin Apel Kekuatan ASN, Penjabat Bupati Rote Ndao Titip Sejumlah Pesan
Menurut Bobby, karena wisatawan yang datang ke NTT ini bukan semuanya premium sehingga masalah konektivitas ini menjadi hal yang dipikirkan.
"Kita beruntung Labuan Bajo jadi pintu masuk pariwisata NTT. Ini yang harusnya kita manfaatkan untuk bisa memperkenalkan kekayaan wisata NTT. Turis kita ini ada premium, namun, ada yang namanya backpacker, sehingga mereka pastinya akan berpikir dua kali kali untuk berkunjung dari satu tempat ke tempat lainnya di NTT karena mahal biayanya," katanya kepada RRI Kupang.
Baca Juga: Kabupaten Belu Akan Terima Bantuan 20 Ribu Dosis Vaksin Rabies dari Disnak NTT
Bobby menambahkan, mengatasi masalah konektivitas, KADIN NTT sendiri saat ini tengah berjuang untuk melobi beberapa perusahaan navigasi untuk membuka jalur penerbangan langsung khususnya ke Labuan Bajo, Manggarsi Barat sebagai daerah Destinasi Super Prioritas.
"Kita berupaya mengundang beberapa airlines untuk datang ke NTT walaupun ini menjadi kendala. Tapi, selain itu, kami juga berupaya membuka jalur pariwisata misalnya dari Flores ke Sumba itu lewat konektivitas laut. Kami cukup terbantu dengan adanya tambahan kapal laut yang diupayakan oleh Wakil Perhubungan Laut KADIN NTT," katanya.
