Anggaran 71 Triliun untuk Program Makanan Gratis Mendapat Sorotan Dari Bank Dunia

29 Juni 2024, 21:03 WIB
Program Makan Siang Gratis Disoroti Bank Dunia /ilustrasi-malanghits.com/

SuaraLamaholot - Bank Dunia (World Bank) memberikan sorotan terkait program makan bergizi gratis yang akan dilaksanakan di Indonesia. 

Dalam laporan bertajuk "Unleashing Indonesia's Business Potential" Bank Dunia memaparkan temuan terkait pelaksanaan program serupa yang telah dijalankan di berbagai negara.

Program ini direncanakan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun pada tahun 2025 mendatang.

Baca Juga: HUT Bhayangkara ke-78, Kapolda NTT Ajak Masyarakat Cintai Produk Lokal

Melansir dari berbagai laman pemberitaan, Bank Dunia menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak efektif dalam mengatasi masalah stunting. 

Hal ini disampaikan dalam seksi khusus mengenai 'school meals' atau makan bergizi gratis untuk anak sekolah

Program ini dilaksanakan dengan beberapa tujuan, mulai dari meningkatkan kesehatan dan nutrisi anak, meningkatkan angka partisipasi dan kualitas pembelajaran di sekolah, serta berfungsi sebagai jaring pengaman sosial. 

Baca Juga: Penantian Panjang Berakhir, Tiga Desa di Kabupaten Alor Kini Dialiri Listrik

Selain itu, tujuan pelaksanaan program ini terus berkembang, termasuk memperkuat rantai pasok dan pengembangan pasar lokal serta berfungsi sebagai peredam terhadap gejolak ekonomi atau sosial.

Adapun kritikan Bank Dunia terkait makan bergizi gratis menjelaskan sehubungan dengan gizi, makanan di sekolah tidak dirancang untuk berdampak pada stunting, karena makanan tersebut tidak ditargetkan untuk 1.000 hari pertama kehidupan. 

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Soroti Buruknya Tata Kelola Perbatasan Australia-NTT Ancaman Bagi Kedaulatan NKRI

Namun, makanan di sekolah mungkin berdampak pada keragaman pola makan dan anemia pada anak-anak yang bersekolah, meskipun hal ini bergantung pada komoditas spesifik yang ditawarkan.

Namun, program makan bergizi gratis di sekolah dapat membantu mencegah gejala anemia pada anak, meskipun tidak secara signifikan menurunkan angka stunting. 

Selain itu, program ini memiliki beberapa tujuan, antara lain meningkatkan kesehatan dan gizi, meningkatkan kehadiran dan kualitas pembelajaran, serta memberikan perlindungan sosial.

Baca Juga: Berharap Kunjungan 23 Duta Besar di Labuan Bajo Memberi Dampak Positif untuk Parapuar dan Golo Mori

Di sisi lain, Bank Dunia menyatakan bahwa program school meals memberikan manfaat signifikan bagi kesejahteraan ekonomi rumah tangga penerima, terutama di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi.

Adapun dari sisi biaya, berbagai faktor akan sangat memengaruhi, termasuk modalitas intervensi yang dipilih (makanan, kudapan, atau ransum untuk dibawa pulang), kualitas makanan (komposisi dan ukuran), jenis pengadaan (lokal atau terpusat), jumlah penerima manfaat, serta konteks geografis, logistik, dan kondisi iklim.

Baca Juga: Jaga Kelestarian Lingkungan, Polres Rote Ndao Tanam Seribu Bibit Pohon Jelang HUT Bhayangkara ke-78

Dalam penjelasannya sebelumnhya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Senin 24 Juni 2024 menyatakan, anggaran sebesar Rp 71 triliun telah disiapkan untuk program makan bergizi gratis dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. 

Namun, detail mengenai target dan skema pelaksanaannya belum dijelaskan, secara detaill Angka tersebut juga sudah masuk dalam hitungan defisit 2,29 hingga 2,82 persen.***

Editor: Emanuel Bataona

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler