Baca Juga: Program INOVASI Perkuat Literasi dan Numerasi Pendidikan Dasar di NTT
"Saya berpesan, untuk bahan pembelajaran boleh kita bawa hip hop, raggae, jazz, tapi selalu jangan lupa menggali lebih dalam musik kita sendiri. Karena itu DNA kita," ucap Ivan.
"Sebab, kalau kita hanya menggali musik modern itu, kita hanya sampai pada tahap kreatif, tapi kita tidak sampai pada tahap mencari identitas," tandasnya.
Baca Juga: Kunker ke Nagekeo, Pangdam IX Udayana Bahas Pembangunan Batalyon dan Bandara Mbay
Menurut Ivan, identitas dalam karya adalah salah satu hal penting yang harus ada dalam karya musisi Timur.
"Identitas ini kastanya lebih tinggi dari sekedar kreasi," ucap Ivan.
Ivan juga menyinggung keberpihakan pemerintah untuk melihat karya musik daerah sebagai sebuah peluang besar.
Baca Juga: Ajang Promosi, BPOBLF Kembali Gelar Picnic Over The Hill of Parapuar Vol 3 di Labuan Bajo
"Saya tidak tahu apakah dananya kurang atau keberpihakan terhadap itu kurang. Itu menyedihkan. Mereka tidak melihat kesenian itu sebagai komoditi yang kuat. Mungkin mindset-nya lebih jadi politisi," tutup Ivan.***