SuaraLamaholot.com - Lembaga Pemantau Korupsi Global Transparansi Internasional mengungkapkan Somalia dan Sudan Selatan kini menjadi dua negara paling korup di dunia akibat buruknya sistem peradilan yang membuat akuntabilitas pejabat publik sangat lemah.
Dalam laporannya pada Selasa kemarin 30 Januari 2024, organisasi menyatakan menurut Indek Persepsi Korupsi sepanjang 2023, Somalia dan Sudan Selatan, yang terdampak krisis berkepanjangan dan konflik bersenjata, masing-masing mendapat skor 11 dan 13, dari 100, tanpa ada tanda-tanda perbaikan. Sementara
Guinea Khatulistiwa dan Libya masing-masing mendapat skor 17 dan 18.
Baca Juga: Karya Puisi Kristina Laga Lela Edisi Akhir Bulan Rabu 31 Januari 2024, Januari dalam Kenangan
Selain itu, transparansi internasional mengukur persepsi korupsi sektor publik di 180 negara, dengan skor dari 0, atau sangat korup, hingga sangat bersih dengan skor 100.
Baca Juga: Ingin Tumpas Hamas, Militer Israel Akan Banjiri Terowongan Bawah Tanah di Gaza dengan Air Laut
Menurut lembaga tersebut, negara-negara Afrika memperlihatkan kondisi stagnan, yang mengindikasikan benua tersebut masih menunjukkan performa buruk dengan skor rata-rata 33. Sekitar 90 persen negara-negara sub-Sahara Afrika mencatat skor di bawah 50.
Transparansi Internasional mendesak pemerintah di negara-negara sub-Sahara agar memberikan jaminan independensi, sumber daya dan transparansi dalam sistem peradilan agar pelaku korupsi dihukum secara efektif.
Samuel Kaninda, penasihat Transparansi Internasional regional Afrika, mencatat bahwa ada keharusan yang mendesak dalam mengatasi buruknya tata kelola pemerintah, selain mengatasi kudeta dan konflik di benua tersebut.
Baca Juga: Praktisi Hukum TMT Anjurkan Pentingnya Aturan Penggunaan AI di Indonesia
“Memperkuat sistem peradilan dan memfungsikan mekanisme akuntabilitas adalah kunci mengakhiri kemunduran yang terus terjadi di kawasan ini dalam rangka melawan korupsi,” ungkap Kaninda.