Efek Buruk Penggunaan Bom Ikan Terhadap Lingkungan dan Ekonomi

- 4 Juni 2024, 17:40 WIB
Penggunaan bom ikan dalam menangkap ikan, merupakan praktik yang merusak ekosistem laut dan mengganggu kehidupan masyarakat pesisir.
Penggunaan bom ikan dalam menangkap ikan, merupakan praktik yang merusak ekosistem laut dan mengganggu kehidupan masyarakat pesisir. /RRI/

SuaraLamaholot.com - Penggunaan bom ikan dalam menangkap ikan, merupakan praktik yang merusak ekosistem laut dan mengganggu kehidupan masyarakat pesisir.

Berikut ini ada beberapa dampak negatifnya yang merusak ekosistem laut meliputi:

Baca Juga: Kejahatan Ilegal Fishing: Ancaman Serius bagi Ekosistem dan Ekonomi Global

Kerusakan Terumbu Karang

Bom ikan merusak terumbu karang yang menjadi rumah bagi berbagai spesies laut. Ini mengurangi keanekaragaman hayati laut dan mempengaruhi ekosistem secara keseluruhan.

Penurunan Populasi Ikan

Penggunaan bom ikan secara berlebihan mengakibatkan penurunan populasi ikan yang penting bagi mata pencaharian masyarakat pesisir dan sebagai sumber pangan bagi banyak orang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Rabu 5 Juni 2024, Atasi Masalah Satu Demi Satu!

Kerugian Ekonomi

Penggunaan bom ikan mengurangi hasil tangkapan nelayan secara signifikan. Hal ini merugikan ekonomi lokal karena menurunkan pendapatan nelayan dan menimbulkan kerugian bagi industri perikanan.

Dampak Kesehatan

Ledakan dari bom ikan dapat merusak pendengaran dan mengakibatkan cedera fisik pada nelayan dan spesies laut lainnya. Selain itu, zat-zat beracun dari bahan peledak juga dapat meracuni ikan yang dikonsumsi oleh manusia.

Baca Juga: Dampak Buruk Membuang Sampah ke Laut: Ancaman bagi Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pelanggaran Hukum

Penggunaan bom ikan melanggar berbagai undang-undang dan peraturan tentang perlindungan lingkungan dan sumber daya laut. Ini dapat mengakibatkan sanksi hukum bagi pelaku dan mempengaruhi reputasi negara dalam pengelolaan sumber daya laut.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah