Suara Lamaholot.com - Prosesi laut yang dilaksanakan secara turun temurun di Kota Larantuka jelang Paskah Jumat 29 Maret 2024 berjalan aman.
Ribuan umat Katolik dari berbagai pejuru dunia sejak pagi berbondong- bondong memenuhi pesisir Pantai Kota Rowido Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur.
Sebelum mengelar prosesi laut, umat Katolik menggelar jalan Salib bersama di depan Kapela Tuan Meninu.
Baca Juga: KRI Escolar-871 Diambil Dari Nama Ikan Setan, Begini Filosofinya
Tepat pukul 11.30 WITA, umat mulai bergerak dari depan Kapela Tuan Meninu, menuju Pantai Kuce dengan puluhan bero (sampan) dan kapal berukuran sedang hingga besar yang mengiringi perjalanan patung Kanak Yesus.
Peziarah terus melantunkan doa dan nyanyian penuh khusyuk ditengah arus gelombang laut selat Gonzalu Larantuka mengantar Patung Tuan Meninu.
Saat berlangsung prosesi di laut, ribuan umat lain di darat berjalan pelan di pesisir pantai sambil berdoa mengikuti perjalanan prosesi laut yang juga sahut menyahut dari satu kapal dengan kapal lainnya menyampaikan ujud doannya.
Prosesi laut menjadi satu kesatuan dari rangkaian Semana Santa(Pekan Suci) yang dilaksanakan di Kota Reinha Larantuka, sebelum pada malam harinya berlangsung Prosesi Jumat Agung.
Baca Juga: Kawal Perayaan Semana Santa di Kota Larantuka, KRI Escolar Gelar Open Ship, Peziarah bisa Berswafoto
Di malam itu, ribuan umat Katolik akan turun ke jalan Kota Larantuka dan berdoa dengan ujud doa secara bersama dan secara pribadi- pribadi.
Menurut tradisi Gereja Katolik Larantuka, prosesi Jumat Agung dimana umat mengarak Patung Yesus yang disalibkan juga Tuan Ma Bunda Maria sebagai pelindung Kota Larantuka dan arca Tuan Meninu dengan titik star dari Gereja Kahterdal Larantuka, keliling melewati jalan Kota Larantuka yang berada persis di bawah kaki Gunung Ile Mandiri hingga berakhir kembali di Gereja Kahterdal.
Baca Juga: Ribuan Peziarah Khusyuk Dalam Doa dan Nyanyian Arak Patung Tuan Maninu di Laut Larantuka NTT
Sepanjang rute prosesi, dipinggir kiri kanan jalan, dinyalahkan lilin.
Sambil berjalan,umat berdoa dan bernyanyi. Penuh khusuk umat menyampaikan doa- doan nya.
Peziarah yang mengikuti Prosesi Jumat Agung meyakini, dengan penyerahan diri yang total dalam rangkain prosesi Jumat Agung, ujud doanya akan dikabulkan.