TNI Temukan Bangkai Pesawat Peninggalan Perang Dunia II di Papua

- 24 Mei 2024, 07:42 WIB
Personel TNI dan warga memperlihatkan baling-baling dari reruntuhan pesawat yang berasal dari PD II yang ditemukan di Kabupaten Keerom, wilayah perbatasan RI-PNG, Rabu (22/5/2024)/Foto: ANTARA
Personel TNI dan warga memperlihatkan baling-baling dari reruntuhan pesawat yang berasal dari PD II yang ditemukan di Kabupaten Keerom, wilayah perbatasan RI-PNG, Rabu (22/5/2024)/Foto: ANTARA /

SuaraLamaholot - Bangkai pesawat peninggalan perang dunia (PD) II ditemukan di hutan Intipapo, Kabupaten Keerom, Papua, perbatasan RI-PNG.

Temuan bangkai pesawat itu awalnya diungkap warga kampung Amyu, Distrik Arso Timur, kepada prajurit TNI, Rabu 22 Mei 2024.

Setelah menerima laporan dari warga, prajurit TNI bersama warga setempat kemudian ke hutan Intipapo. 

Baca Juga: Intip Perayaan Waisak di Candi Borobudur, Ada Prosesi Kirab Hingga Festival Lampion

Hal itu untuk melihat bangkai pesawat tersebut. 

"Sebelum menuju lokasi bangkai pesawat itu dilakukan prosesi adat. Dipimpin Ondoafi Amyu Karlos Enev Ewir," kata Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Yonif 122/Tombak Sakit (TS) Letkol Inf Dicky Apriyadi, Kamis 23 Mei 2024.

Baca Juga: Puluhan Ribu Pelayat Penuhi Jalanan Iran Saat Prosesi Pemakaman Presiden Ebrahim Raisi

Ia mengatakan, lokasi reruntuhan pesawat yang diduga milik Polandia itu berada di pinggir jalan. Sementara di sekelilingnya sudah dijadikan perkebunan kelapa sawit.

Menurutnya, kawasan hutan itu secara turun temurun dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Sehingga selama ini tidak tersentuh walaupun di sekitarnya sudah dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit.

Baca Juga: Bersama Pranata Laboratorium Kemenag, Siswa MtsN 1 Lembata Lembata Laksanakan Praktikum Hidrostatis

"Namun dengan pendekatan teritorial yang dilakukan, sehingga warga menginformasikan dan menunjukkan lokasi tersebut," ujar Dicky. Menurut pengakuan Ondoafi, lanjut Dicky, bangkai pesawat itu sudah teronggok di kawasan hutan tersebut selama 82 tahun atau sejak tahun 1942.

"Hutan tempat puing-puing pesawat itu memang dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Walaupun di sekitarnya sudah menjadi lahan sawit," ujarnya.

Baca Juga: Plt Kapolres Hendra Dorizen Tiba di Mapolres Lembata, Dikalungi Kain Tenun

Ia mengatakan, selain melakukan ritual adat sebelum memasuki kawasan hutan keramat, prajurit juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga setempat.

 "Saat ini baling-baling pesawat itu sudah dibawa keluar dari hutan Intipapo dan sudah dilaporkan kepada Pemda Keerom dan Korem 172/PWY serta Lanud Silas Papare," katanya.***

Editor: Emanuel Bataona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah