Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Kilat dan Petir Berpotensi Terjang Wilayah Indonesia, Termasuk NTT

- 30 Mei 2024, 11:16 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat, dan petir berpotensi menerjang mayoritas wilayah Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat, dan petir berpotensi menerjang mayoritas wilayah Indonesia. /Pexels/

SuaraLamaholot.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat, dan petir berpotensi menerjang mayoritas wilayah Indonesia.

Dikutip dari resmi BMKG di Jakarta, Kamis 30 Mei 2024. Wilayah yang berpotensi terdampak terjangan tersebut, meliputi Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Menparekraf Siap Tindak Pungli di Kawasan Wisata Religi Jelang Kunjungan Paus Fransiskus

Selain itu, Riau, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Oleh karena itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan potensi hujan ini akan terus berlanjut hingga akhir Mei dan akhirnya Indonesia akan masuk dalam kekeringan mulai Juni sampai dengan September 2024.

Baca Juga: Momen World Children’s Day di Roma, Paus Fransiskus dan Ribuan Anak Serukan Perdamaian

Kondisi kekeringan ini ditandai setelah 19 persen zona wilayah Indonesia masuk musim kemarau dengan sebagian wilayah di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara akan memasuki musim kemarau dalam 30 hari ke depan.

Oleh sebab itu, kesiapsiagaan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu terus dilakukan karena di sebagian wilayah Indonesia lain beberapa waktu ke depan masih mengalami hujan.

Baca Juga: 2 Desa Wisata di NTT,Fatumnasi dan Kampung Adat Bena Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024

“Hujan itu berpotensi berdampak pada bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, banjir lahar, dan longsor,"ungkapnya.***

Editor: Yustinus Boro Huko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah