Network
BERITA LEMBATA - Petenis muda berusia 18 tahun mengukir sejarah baru bagi pecinta dunia tenis. Emma Raducanu berhasil mengalahkan Leylah Fernandez yang usianya juga masih muda 19 tahun di Stadion Arthur Ashe.
Keduanya dalam duel sengit, serangan Emma Raducanu membuat Leylah mengakui kemenangan pada dua set langsung pertandingan. Pertandingan berakhir dengan skor 6-4 dan 6-3.
Dan ini menjadi sejarah baru di dunia tenis. Pasalnya, petenis muda itu tak terkalahkan dalam tiga pertandingan kualifikasi dan tujuh pertandingan di babak utama selama dua pekan di lapangan keras New York.
Baca Juga: Besok, 13 September 2021 Seleksi Kompetensi PPPK Guru Dimulai, Ini Syarat dan Ketentuannya
Sebelumnya tak diunggulkan, ia justru menjadi perempuan Inggris pertama yang memenangkan mahkota Grand Slam dalam 44 tahun terakhir. Sebelumnya, gelar tersebut diraih oleh Virginia Wade pada 1968.
Emma Raducanu meneruskan jejak Serena William. Ia adalah juara US Open termuda sejak Serena Williams pada 1999 dan juara putri US Open pertama yang tidak kehilangan satu set pun sejak 2014.
Pengalamannya di Grand Slam boleh dikatakan paling sedikit dibandingkan dengan pemenang Grand Slam putri lainnya. Namun setelah berjaya di US Open 2021, ia naik peringat.
Sebelumnya, perempuan blasteran China dan Rumania menempati peringkat ke-150 dunia WTA. Seusai menjuarai US Open 2021, ia melesat ke peringkat ke-23.
