Mengenal Rumah Adat Koke Bale Desa Ile Padung Flores Timur dan Keunikannya

20 Juni 2024, 06:36 WIB
Rumah Adat Koke Bale Desa Ile Padung ( Foto: Pemkab Flotim) /

SuaraLamaholot - Desa wisata Ile Padung berada di Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur (Flotim) Provinsi Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu dari 438 desa yang tersebar di 40 kecamatan di Flotim, Lembata, dan Alor.

Penduduk di tiga Kabupaten ini termasuk dalam Rumpun Suku Lamaholot. Warga Suku lamaholot memiliki bahasa daerah, adat istiadat, dan budaya yang hampir sama karena diyakini memiliki satu leluhur. 

Masyarakat yang berada di Kabupaten Flores Timur (Flotim) masih menjunjung tinggi adat istiadat yang menjunjung tinggi kekerabatan antara suku dan memiliki banyak sekali tradisi yang diwariskan leluhur yang masih terus dilestarikan.

Baca Juga: Sempat Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Bandara Frans Seda Maumere Kembali Beroperasi

Salah satu tradisi yang terus dijaga Desa wisata Ile Padung adalah pembangunan rumah adat atau koke bale. 

Rumah Adat Koke Bale berbentuk berupa rumah panggung yang tidak berdinding dan ditopang oleh sejumlah tiang dengan lukisan motif khas suku setempat. 

Rumah Adat Koke Bale banyak disimpan perangkat gong gendang yang digunakan saat ritual adat. 

Baca Juga: Bosan Dengan Sakitnya, Pria di Kabupaten TTU Bunuh Diri Pakai Pisau

Terdapat juga tulang-tulang hewan kurban yang dipajang di sekeliling Rumah Adat Koke Bale. 

Nama Koke Bale artinya rumah induk, rumah asal, rumah leluhur, leluhur atau Kewokot adalah utusan penguasa tertinggi, yakni Lera Wulan (matahari bulan), untuk melindungi tiap-tiap keturunannya. 

Model rumah Adat Koke Bale di setiap desa adalah panggung, dilengkapi dengan benda-benda purbakala, peninggalan leluhur, yang diyakini memiliki kekuatan gaib.

Baca Juga: Baliho Calon Gubernur Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu Dominasi Ruang Publik di NTT, Tim Terus Bergerak

Rumah Adat Koke Bale biasanya dibangun persis di tengah desa dengan pelataran berukuran 500-1.000 meter persegi. 

Halaman atau pelataran ini menjadi tempat masyarakat menampilkan pertunjukan tradisional khas Lamaholot, seperti tarian hedung, hamang, dolo-dolo, uah, tandak, dan pencak silat tradisional. 

Rumah Adat Koke Bale ditempatkan di tengah desa karena merupakan cikal bakal lahirnya manusia pertama di desa itu dan dipercaya sebagai leluhur desa dan berkembang para keturunannya menyebar ke utara, selatan, timur, dan barat.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, BPBD Flotim Siapkan Logistik

Rumah Adat Koke Bale merupakan jiwa, pusat hidup, nyawa dari semua anggota masyarakat atau suku Lamaholot pada umumnya, khususnya di dalam Desa Ile Padung. 

Untuk itu, ketika diadakan upacara adat di Rumah Adat Koke Bale, setiap penduduk atau warga dari desa Ile Padung, entah di mana pun mereka berada, turut berkontribusi.

Masing-masing dari mereka mengirim uang kepada anggota keluarga di desa Ile Padung, untuk dibelanjakan hewan kurban atau persembahan dan juga sirih pinang bagi leluhur.

Baca Juga: Angkat Tagline 'BETA SIMPAN', Fritz Alor Boy Beri Dukungan untuk SPK dan AG di Pilgub NTT

Di Desa Ile Padung, Kecamatan Lewolema, kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, ritual ini biasa disebut "Ahik". 

Ritual Ahik merupakan pesta adat digelar setelah proses pengerjaan rumah adat selesai. 

Acara seremoni atau ritual ini melibatkan semua suku yang ada di Desa Ile Padung dilakukan jika rumah adat atau koke bale sudah rusak dan dibangun kembali dengan pemotongan hewan kurban yang disiapkan beberapa suku di wilayah itu.***

 

Editor: Emanuel Bataona

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler