Begini Kata Sopir Flotim Untuk Figur Gubernur NTT 2024

22 Agustus 2023, 05:57 WIB
Calon Gubernur NTT, Frans Aba bersama para sopir di Flores Timur /Dokumen FA/

Suaralamaholot.com - Tensi politik di Provinsi NTT untuk Pemilihan Gubernur NTT 2024 semakin hangat, meskipun penyelenggaraan Pilgub baru akan digelar November 2024, setelah Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden.

Beberapa figur calon Gubernur NTT disebutkan namanya dan mulai melakukan safari politik di beberapa wilayah NTT. Salah satu figur yakni Fransiskus Xaverius Lara Aba atau yang akrab disapa Frans Aba.

Dikesempatan safari politik Frans Aba di Kabupaten Flores Timur, mendapat simpati dari sejumlah sopir travel yang tergabung dalam komunitas Garda Nagi Rentcar (GNR). Selain kagum pada ide-ide Frans Aba untuk membangun NTT, para sopir pun menyampaikan sejumlah keluhan dan harapan akan lahirnya pemimpin atau gubernur NTT yang baru.

"Kami sopir tidak butuh pemimpin atau Gubernur NTT yang cerdas. Kami butuh pemimpin yang bijaksana, yang pekah dan peduli pada nasib rakyat NTT," ungkap Yulius David Tadon, Sekretaris GNR mewakili sejumlah sopir rental, pekan kemarin.

Baca Juga: Target Persab Belu di Pusaran Boomerang Sekaligus Petaka, Said Rino: Kami Berharap pada Kakak

Kata Yulius, yang terpenting untuk pemimpin atau Gubernur NTT 2024 adalah menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat NTT. Dan itu sesuai dengan amanat dari Sila ke-5 Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Pemimpin itu yang paling penting melaksanakan keadilan sosial. Kalau itu sudah dibuat, berarti Sila Pertama dan Sila lainnya dengan sendiri terwujud. Kalau tidak, maka sama saja. Dan pemimpin yang tidak bisa melakukan keadilan sosial bagi kami rakyat ini, berarti itu bukan pemimpin dan itu namanya kurang ajar," kata Yulius.

Yulius mengatakan, dalam masa-masa politik saat ini, rakyat harus diberikan pemahaman, pencerahan dan pendidikan politik, agar bisa mengerti untuk menentukan pilihan pemimpin yang benar.

Baca Juga: Kabupaten Flores Timur Masuk Rangking 4 TPPO

"Jangan omong seperti pemimpin yang lalu karena siapa pun gubernur, kami sopir tetap jadi sopir. Kami tidak butuh jadi apa, yang penting itu kebijakan dan programnya untuk kami. Sehingga anak-anak kami bisa beasiswa, biaya pendidikan bisa dijangkau, kesehatan dan kebutuhan lainnya bisa terpenuhi," jelas Yulius.

Seperti diberitakan sebelumnya, para sopir tertarik dengan gagasan-gagasan visioner Frans Aba yang ingin mewujudkan kestabilan ekonomi berbasis penguatan konten-konten profesi lokal masyarakat, tetapi bukan hanya kalangan tertentu saja, melainkan juga semua kelompok, termasuk para sopir.

Baca Juga: Usut Peristiwa Nahas Kebakaran Laboratorium Tewaskan Satu Mahasiswi, IPB University Bentuk Tim Investigasi

"Ide Bapak untuk mengutamakan para pekerja lokal dan membatasi raksasa-raksasa bisnis di wilayah NTT, itu suatu hal yang perlu kami apresiasi. Kami para sopir ini nasibnya kurang diperhatikan. Padahal, Kami sudah membentuk kelompok resmi  dengan anggota 50-an orang dan sudah memiliki akte notaris beserta AD/ART yang jelas. Kami mau ada regulasi yang jelas untuk melindungi kami, terutama memberdayakan kami," pungkas Yulius.***

Editor: Arjuna Lado's

Tags

Terkini

Terpopuler