Fotografer Asal Sumatera Tampilkan Karya Foto Menhir di Kota Larantuka, Tersirat Makna Masa Lampau

- 23 Oktober 2023, 18:10 WIB
Fotografer Asal Sumatera Tampilkan Karya Foto Menhir di Kota Larantuka, Tersirat Makna Masa Lampau Jejak Orang Minangkabau
Fotografer Asal Sumatera Tampilkan Karya Foto Menhir di Kota Larantuka, Tersirat Makna Masa Lampau Jejak Orang Minangkabau /Lopez wher Adonara/

SuaraLamaholot.com - Direktorat Perfilman, Musik & Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berkolaborasi dengan komunitas lokal SimpaSio Institut menggelar temu seni dan pameran hasil karya fotografer di kota Larantuka. Kegiatan ini dihelat di Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD), Flores Timur pada Minggu sore 22 Oktober 2023.

Selain menggelar temu seni, dibuka pula
pameran hasil karya fotografi dengan menampilkan berbagai foto dari 15 peserta fotografer yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Dari sekian peserta fotografer itu, salah satu yang menarik adalah karya fotografi Muhammad Alfariz pemuda asal Minangkabau Sumatera Barat yang menampilkan karya foto situs menhir.

Baca Juga: Resmikan Pembukaan Ruas Jalan Gekeng Deran-Lamanabi, Doris Rihi Apresiasi Kodim 1624 Flotim

Pemuda yang fokus melakukan penelitian tentang situs-situs peradaban masa di masa lampau ini menyempatkan waktunya untuk hadir di Larantuka hanya untuk menyampaikan gambaran kehidupan masa lampau dari hasil jepretannya.

Terkait kegiatan temu seni dan Pameran Fotografi, Fariz simpatik dengan tema InTur pada program ini, ia memilih sejarah asal usul orang Minangkabau dan juga melakukan riset ke era pra-sejarah situs megalitik Menhir Balai Batu dan Menhir-menhir di Maek yang diperkirakan telah ada sejak 6.000 tahun sebelum Masehi.

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional juga pernah melakukan penggalian di beberapa menhir di Maek pada tahun 1984 hingga 1986 dan menemukan 7 rangka manusia yang memiliki ciri-ciri Ras Mongoloid.

Baca Juga: Kemendikbudristek Gandeng SimpaSio Institut, Sukses Gelar Temu Seni dan Pameran Fotografer di Kota Larantuka

Sambung Fariz, dari hasil penggalian terlihat
adanya satu orientasi dari pola peletakan mayat dalam kubur, yaitu arah Barat laut-Tenggara, dan semua
rangka yang ditemukan tersebut ditempatkan pada sebuah lubang atau liang lahat, yang menunjukkan
bahwa menhir di Maek kemungkinan digunakan sebagai tanda kubur.

Ia menilai keberadaan Menhir Maek menjadi bukti keberadaan nenek moyang orang Minangkabau pada zaman prasejarah. Daerah maek juga disebut sebagai ‘negri seribu menhir’ dikarenakan jumlahnya yang cukup banyak, Semua menhir itu menghadap ke satu arah, yaitu ke Gunung Sago.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah