Tak Masuk Zona Merah, Warga Waiula Korban Erupsi Gunung Lewotobi Flores Timur, Mengungsi Mandiri ke Desa Hewa

- 11 Januari 2024, 09:34 WIB
Foto di lokasi pengungsian di Desa Hewa, Masyarakat Desa Hewa pakai tenda seadanya untuk pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi dari Desa Waiula yang terdampak debu vulkanik
Foto di lokasi pengungsian di Desa Hewa, Masyarakat Desa Hewa pakai tenda seadanya untuk pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi dari Desa Waiula yang terdampak debu vulkanik /Wil Tabana/

SuaraLamaholot.com - Ternyata dampak debu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki diduga sudah mulai menggorogoti wilayah selatan Kecamatan Wulanggitang, yakni Desa Wailua, yang memiliki empat dusun dimana dominan masyarakatnya telah mengungsi mandiri ke rumah-rumah warga di Desa Hewa.

Saat dikofirmasi Media PRMN Suara Lamaholot.com, sekira pukul 01.30 wita, Kamis 11 Januari 2024. Salah satu penduduk Dusun Tabana yang juga terdampak debu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Wilhelmus Tobi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Waiula mengatakan bahwa, pada awal erupsi sekitar 23 Desember 2023 tahun lalu. Warga masih beraktivitas seperti biasa, namun akibat gemuruh dan pijaran lava pada Selasa malam kemarin 09 Januari 2024, hingga informasi beralih status gunung ke level IV (awas) masyarakat panik dan dengan sendirinya memilih untuk menyelamatkan diri ke desa tetangga Hewa.

"Terkait hal ini memang belum ada arahan dari desa untuk mengungsi namun masyarakat berinisiatif menyelamatkan diri, kami selaku aparat desa juga meminta maaf, untuk saat ini kami butuh perhatian pemerintah terkait," ungkapnya.

Baca Juga: PGRI Flores Timur Gandeng TBM Mawar Merona Beri Trauma Healing kepada Anak-Anak Pulurera Terdampak Erupsi

Oleh karena itu Wihelmus menyampaikan masyarakat yang mengungsi di Desa Hewa butuh perhatian lebih dari semua pihak, karena masih kekurangan bantuan seperti sembako, alas tidur yang layak serta kelambu dan obat-obatan.

"Selain itu anak-anak kami yang mengungsi notabene para pelajar baik TK, SD, maupun SMP sangat membutuhkan perhatian selain masker, sembako dan obat-obatan mereka butuh bantuan bsrupa buku dan alat tulis guna menunjang pembelajaran mereka di pengungsian," harapnya.

Wilhelmus pun berharap agar ada pihak-pihak yang bisa menghibur para anak-anak seperti kegiatan trauma healing yang ia temukan di posko-posko pengungsian korban erupsi lainnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Kamis 11 Januari 2024, Peluang Baru Akan Menghampiri Anda, Bekerjalah Ekstra Keras!

Selain itu, ia juga meminta bantuan pemerintah terkait agar bisa mengakomodir dan petakan jumlah pengungsi dengan baik yakni dengan mendirikan dua posko terpusat di Desa Hewa.

"Kalau bisa didirikan dua posko terpadu yakni, di Desa Hewa yakni posko khusus untuk Desa Waiula dan Posko khusus satu lagi untuk Desa Nawakote, agar penanganan dan pendataannya lebih baik," pintanya, agar masyarakat terdampak lebih terdata.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah