SuaraLamaholot.com - Tinggal beberapa hari lagi genap satu bulan sudah, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, banyak warga harus mengungsi dan bertahan di posko-posko pengungsian dan terpaksa tidur beralaskan tikar di tenda-tenda pengungsian, baik lansia anak-anak, hingga penyandang disabilitas pun turut mengungsi dan membaur bersama masyarakat lainnya, hal itu mengetuk hati nurani Agustinus Fay, salah satu anggota Polisi yang bertugas di Polsek Wulanggitang untuk berbagi sedikit rezekinya kepada para pengungsi yang memiliki kemampuan terbatas atau kaum difabel.
Bertugas mengabdikan diri sebagai anggota Polisi sudah lebih dari 18 tahun di Wulanggitang, pria kelahiran Amanatun, Timor Tengah Selatan ini berinisiatif memberikan bantuan uang tunai pribadinya kepada para pengungsi khususnya penyandang disabilitas, pada hari ini Sabtu pagi 27 Januari 2024.
Bukan tanpa alasan, Agustinus Fay merasa bahwa, dirinya sudah menjadi bagian dari masyarakat terdampak erupsi, apalagi perannya sebagai anggota polisi yang bertugas menjadi Bhabinkamtibmas. Ada hubungan keterikatan batin yang kuat antara dirinya dan masyarakat terdampak erupsi di Kecamatan Wulanggitang.
Sebagai seorang Polisi yang memiliki jiwa Bhayangkara sejati, Agustinus Fay merasa prihatin terhadap masyarakatnya yang harus mengungsi tinggalkan rumah kebun dan hewan ternak, ia pun teresentuh hatinya ketika melihat para kaum difabel yang tak berdaya dan memiliki kebutuhan khusus itu di beberapa posko pengungsian.
"Saya merasa untuk harus dan turut membantu orang yang memiliki kemampuan terbatas atau cacat ini, memang sudah banyak bantuan tapi saya juga ingin membagikan sedikit rezeki yang saya sudah kumpulkan selama ini dalam bentuk uang tunai. Tidak banyak tapi saya harap bisa membantu kaum disabilitas di beberapa posko pengungsian di Wulanggitang ini,"ungkap Agus sapaan akrabnya.
Menurut Agus, saat memberikan bantuan, warga penyandang disabilitas sangat senang dan berterima kasih karena mendapatkan uang tunai yang bisa dijadikan uang saku selama berada di pengungsian. Karena dipengungsian mereka tidak beraktivitas normal untuk mendapatkan uang.
"Walaupun terbilang banyak bantuan hanya untuk uang mereka agak susah, karena mereka tidak bisa beraktivitas untuk menghasilkan uang," jujur Agustinus Fay kepada media PRMN Suara Lamaholot.