Unik! Jamu Tradisional Jawa masih Eksis di Kota Larantuka Flores Timur, Nusa Tenggara Timur

- 27 Januari 2024, 16:18 WIB
Kisah ibu anak tiga Siti Rohia pewaris minuman Jamu dan makanan tradisional khas Jawa, yang masih eksis di Kota Larantuka, Flores Timur, NTT.
Kisah ibu anak tiga Siti Rohia pewaris minuman Jamu dan makanan tradisional khas Jawa, yang masih eksis di Kota Larantuka, Flores Timur, NTT. /Foto/Ama Boro Huko/

Suara Lamaholot.com - Di tengah gempuran zaman modern dengan berbagai macam minuman kemasannya, minuman temulawak Jamu Tradisional Jawa dan makanan khasnya masih eksis serta digemari warga di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Ibu tiga anak, Siti Rohia penjual jamu keliling di Kota Larantuka, nampak dengan senyum khas orang Jawa menyusuri setiap lorong di Kelurahan Pohon Bao setiap hari, dengan menggendong bakul (tas tradisional) berisikan jamu sementara di tangan kirinya menenteng keranjang berisikan jajanan khas Pulau Jawa itu dengan santun sesekali bersuara mempromosikan jualannya,"Jamu mas, minum jamu mas,"singkat suara Siti penjual Jamu saat berpapasan dengan awak media PRMN Suara Lamaholot, Sabtu sore 27 Januari 2024.

Baca Juga: SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa Flores, Dapat Penghargaan Sekolah Favorit dan Terbaik Nasional Tahun 2024

Perempuan parubaya itu saat duduk dan melayani konsumennya dengan senyum tipis, sesekali mengusap keringat dikeningnya, menuturkan bahwa dirinya telah menjajakan makanan dan minuman tradisional Jamu Khas Pulau Jawa di Larantuka sudah 13 tahun lamanya.

"Saya keliling saja cuma disini ( Kelurahan Pohon Bao) sama Asrama Polisi (Kelurahan Amagarapati) saja, ada juga tempeyek, kacang, onde-onde semua harganya dua ribu, kalau jamu 1 gelas lima ribu mas," ungkapnya dengan nada familiar.

Baca Juga: Hebat! Polisi di Flores Timur Bagikan Rezekinya untuk Kaum Difabel Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Siti pun mengungkapkan jamu tradisioanal ini ada beberapa varian rasa dengan beribu manfaat untuk kesehatan, menurutnya khasiatnya sudah dirasakan dari zaman nenek moyang hingga sampai saat ini.

"Ada rasa jahe, kalau pahit ada brotowali, kunyit asam, kunyit temulawak, jahe, sirih, ras beras kencur, kunyit temulawak semuanya per gelas hanya lima ribu mas," ungkapnya menyampaikan.

Walaupun bahan baku jamu di pasaran naik, ia tak mau menaikan harga jualnya. Siti mengaku masih bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Sabtu 27 Januari 2024, Kenali Sisi Diri Anda untuk Mengetahui Kemampuan Bawaan Anda!

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah