BMKG Melaporkan Potensi Terjadinya Cuaca Ekstrem Meningkat, Ternyata Akibat Hal Ini

- 14 Maret 2024, 21:06 WIB
Foto kerusakan lahan pertanian warga di Basira, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, NTT. Akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah NTT salah satunya Flores bagian timur.
Foto kerusakan lahan pertanian warga di Basira, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, NTT. Akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah NTT salah satunya Flores bagian timur. /Ferdi Belen/

SuaraLamaholot.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan potensi terjadinya cuaca ekstrem yang bisa berujung kebencanaan meningkat di sebagian besar daerah hingga sepekan ke depan dipicu akibat adanya intervensi bibit siklon tropis.

“Maka dengan adanya analisa keberadaan bibit siklon tropis ini masyarakat termasuk otoritas terkait mesti meningkatkan kewaspadaan dampak yang ditimbulkan,” sebut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Kamis 14 Maret 2024.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa, tiga bibit siklon tropis; Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.

Baca Juga: Buka Kegiatan Forum Perangkat Daerah, Sekda Lembata Sebut Maksimalkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2025

Berdasarkan analisis meteorologi diketahui bahwa Bibit Siklon Tropis 91S mempunyai kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56 – 65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon tropis pada kategori sedang-tinggi dalam 24 jam ke depan.

Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15 - 20 knots (28 - 37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori rendah dalam 24 jam ke depan.

Sedangkan, Bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20 - 25 knots (37 - 46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori rendah dalam 24 jam ke depan.

Baca Juga: Kota Kupang NTT Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, Begini Penjelasan Pemerintah

Menurut dia, kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang lebat yang disertai kilat, dan angin kencang di 18 daerah sepekan ke depan, atau setidaknya meningkat hingga 18 Maret 2024.

Masing-masing Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah