Tuan Ma akan menyinggahi 8 buah perhentian (armida), yakni Armida Missericordia, Armida Tuan Meninu, Armida St. Philipus, Armida Tuan Trewa, Armida Pantekebi, Armida St. Antonius, Armida Kuce, dan Armida Desa Lohayong.
Baca Juga: Dipercayakan Mendayung Berok Tuan Meninu, Nelayan Lamalera: Itu Bagian dari Gelekat Kami
Urutan Armida menggambarkan seluruh kehidupan Yesus Kristus mulai dari ke Allah-Nya (missericordia), kehidupan manusia-Nya dari masa bayi (Tuan Meninu), masa remaja (St. Philipus) hingga masa penderitaan-Nya sambil menghirup dengan tabah dan sabar seluruh isi piala penderitaan sekaligus piala keselamatan umat manusia.
Prosesi Jumat Agung adalah sebuah perarakan yang begitu semarak dan sakral.
Baca Juga: 3 Nelayan Lamalera Dipercayakan Mendayung Berok Tuan Meninu pada Prosesi Laut di Larantuka
Sejak perarakan keluar dari gereja, para “Ana Muji” melagukan “Popule Meus” yang mengisahkan tentang keluhan Allah akan rahmat dan kebaikan-Nya yang di sia-siakan oleh umat-Nya.
Prosesi keagamaan tersebut hanya berlangsung di Larantuka, sementara di wilayah keuskupan lainnya, umat Katolik hanya melakukan prosesi jalan salib untuk mengenang kisah sengsara Yesus sampai wafat di kayu salib.
Baca Juga: Potret Peziarah Melawan Arus Ombak Dalam Prosesi Laut Arak Tuan Meninu di Larantuka
Prosesi jalan salib, umumnya berlangsung pada pagi hari di Jumat Agung tersebut, sedang pada sore harinya dilakukan upacara penciuman salib Yesus.