SuaraLamaholot.com - Artikel yang dipublish ke hadapan para pembaca setia Suara Lamaholot ini merupakan tulisan Yurgo Purab. Ama Yurgo panggilan akrab Yurgo merupakan seorang jurnalis dan penyair. Nah, pada artikel ini suaralamaholot.com akan memuat satu berjudul Ziarah Tuan Meninu. Selamat membaca, ya!
Ziarah Tuan Meninu
Yurgo Purab
Ribuan peziarah rohani dari dalam negeri dan mancanegara mengikuti prosesi Tuan Meninu (patung Tuhan Yesus Tersalib/Tuan bayi kecil) dari pesisir Kota Rowido, Kelurahan Sarotari menuju Pante Kuce, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Jumat (29/3/2024).
Para peziarah rohani ini diantar oleh ratusan kapal laut beserta perahu dayung kecil tanpa mesin. Perahu-perahu dayung itu berjejer rapi di sepanjang lintasan pantai mengikuti perahu patung Tuhan Yesus Tersalib/Tuan bayi kecil. Perahu itu disebut 'berok' - sebuah perahu dengan panjang 8 meter (m) dan lebar 80 sentimeter (cm). 'Berok' ini dikayuh oleh lima orang, tiga pendayung dan dua penolak. Kelima orang yang bertugas ini biasanya memiliki ujud atau niat khusus yang disebut permesa.
Ribuan peziarah rohani tersebut memadati seluruh kapal yang disediakan, bahkan berjubel di pepinggir kapal. Mereka mengenakan pakaian serba hitam. Mulut mereka menyulut setiap doa, tangan mereka menggenggam untaian rosario. Pekik nyanyian haru terdengar dari bibir mereka yang bergetar kencang, beradu dengan gesekan ombak yang yang terbantun di bibir pantai.