Info Terkini! Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur Fluktuaktif, Erupsi Hampir Setiap Hari

- 22 Mei 2024, 14:07 WIB
Foto terkini kondisi Gunung Ile Lewotobi Laki-Laki dan Perempuan Rabu 22 Mei 2024, nampak kedua gunung api itu tertutup awan putih tebal
Foto terkini kondisi Gunung Ile Lewotobi Laki-Laki dan Perempuan Rabu 22 Mei 2024, nampak kedua gunung api itu tertutup awan putih tebal /Foto Indra Djara/ Warga Desa Nobo/Ile Bura/ Flores Timur/

SuaraLamaholot.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih fluktuatif.

"Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki masih fluktuatif, itu ditandai oleh erupsi yang hampir setiap hari terjadi, tapi intensitas rendah," terang Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Badan Geologi, Zakarias Ghele Raja sebagaimana dikutip dari ANTARA Rabu 22 Mei 2024.

Baca Juga: Layak jadi Gubernur NTT! Berikut Profil Lengkap Sosok Jendral Polisi Johni Asadoma

Sesuai pengamatan pada periode 1-15 Mei 2024, tinggi kolom erupsi rata-rata 100-200 meter dari puncak gunung. Selain itu pergerakan guguran lava cukup lambat, yang terlihat dari tidak adanya perubahan yang signifikan pada aliran lava di ujung timur laut.

"Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi masih memungkinkan lava bergerak, meskipun perlahan,"paparnya.

Baca Juga: Desa Jontona di Lembata Terpilih Jadi Desa Budaya 2024

Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa, gempa-gempa pada periode itu terdapat kenaikan signifikan pada jumlah gempa erupsi dan hembusan, tapi tidak terekam gempa guguran. Namun, ia menyebut ada kenaikan gempa vulkanik yang signifikan disebabkan pergantian stasiun acuan.

"Sebelumnya stasiun acuan adalah KLT, tapi ada perbaikan stasiun WLR, sehingga bisa merekam lebih baik,"tambahnya.

Baca Juga: DPRD Malaka NTT Berkunjung ke Pemkab Bekasi, Ini Agendanya

Ia juga menjelaskan Badan Geologi masih mempertahankan tingkat aktivitas gunung itu pada Level II atau Waspada.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah