Harga Pertalite Eceran di Kabupaten Sabu Raijua Mencekik! Ombudsman NTT Tegaskan Hal Penting Ini

- 3 Juni 2024, 20:15 WIB
Ombudsman Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima banyak keluhan dan informasi dari warga di Kabupaten Sabu Raijua bahwa antrian di dua SPBU saat ini sangat panjang. Akibatnya warga terpaksa membeli pertalite di pengecer dengan harga sebesar Rp 30.000-35.000 per botol Aqua ukuran besar.
Ombudsman Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima banyak keluhan dan informasi dari warga di Kabupaten Sabu Raijua bahwa antrian di dua SPBU saat ini sangat panjang. Akibatnya warga terpaksa membeli pertalite di pengecer dengan harga sebesar Rp 30.000-35.000 per botol Aqua ukuran besar. /Foto Ilustrasi/ Youtube/

SuaraLamaholot.com - Ombudsman Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima banyak keluhan dan informasi dari warga di Kabupaten Sabu Raijua bahwa antrian di dua SPBU saat ini sangat panjang. Akibatnya warga terpaksa membeli pertalite di pengecer dengan harga sebesar Rp 30.000-35.000 per botol Aqua ukuran besar.

Diketahui berdasarkan informasi yang di dapatkan dari Ombudsman NTT Senin 03 Juni 2024 bahwa, kondisi ini sudah berlangsung beberapa Minggu terakhir. Warga juga menyampaikan pembelian Pertalite oleh mobil pick up tidak menggunakan barcode sehingga mobil pick up yang sama bisa bolak-balik ke SPBU dan mengisi pertalite berkali-kali untuk dijual kembali.

Oleh karena itu Ombudsman NTT menjelaskan dalam keterangan tertulisnya bahwa BBM bersubsidi seperti Solar dan Pertalite tidak untuk diperjualbelikan. Karena itu tidak dibenarkan BBM subsidi dijual bebas dipinggir jalan oleh para pengecer, apalagi dengan harga yang mencekik.

Baca Juga: Pj Bupati Lembata Ingatkan Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024 Dalam Apel Kekuatan Terpadu

"Harga yang mencekik ini akan memicu kenaikan harga barang lain. Untuk itu kami minta Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua agar menertibkan jual beli BBM bersubsidi dgn harga melambung tersebut, jangan sampe Pemda membiarkan warga membeli BBM dengan harga yang jauh diatas harga BBM per liter," tegas pernyataan Ombudsman NTT.

Untuk memastikan ketersediaan stok, Ombudsman pada Senin sore tadi telah berkoordinasi dengan PT Pertamina Cabang Kupang guna menyampaikan keluhan warga Sabu Raijua.

Terkait hal ini, PT Pertamina cabang Kupang menyampaikan bahwa saat ini stok BBM di sabu Raijua tersedia hingga 10 hari ke depan. Demikian pula laporan stok harian dari dua SPBU di Sabu Raijua juga menyampaikan stok masih tersedia.

Baca Juga: Lima Tanaman Penghasil Oksigen yang Penting untuk Lingkungan Anda

Menurut pihak Pertamina SPBU dibuka hingga sore hari, dengan demikian masalah di Sabu Raijua bukanlah stok BBM habis namun antrian terlalu panjang sehingga warga memilih membeli di pengecer.

Meski begitu, kepada Pertamina Ombudsman NTT menegaskan bahwa pada prinsipnya BBM bersubsidi dilarang untuk diperjualbelikan karena itu wajib ditertibkan karena merupakan pelanggaran dan agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: Ombudsman NTT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah