Harga Emas Naik Tajam

- 1 Juli 2023, 11:17 WIB
Gambar emas
Gambar emas /Sumber foto Instagram@tokoemasarys/

 

 

SuaraLamaholot.com-Harga emas naik tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu, 1/7/) pagi WIB), menghentikan kerugian tiga sesi beruntun, dipicu oleh dolar AS yang lebih lemah setelah data ekonomi menunjukkan pendinginan dalam belanja konsumen, meningkatkan beberapa keraguan tentang potensi agresivitas Federal Reserve dalam memerangi inflasi. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange melonjak 11,50 dolar AS atau 0,60 persen menjadi ditutup pada 1.929,40 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.930,80 dolar AS dan terendah di 1.908,10 dolar AS di atas terendah tiga bulan di 1.900,60 dolar AS yang dicapai sehari sebelumnya.

Dilansir dari ANTARA, emas berjangka berakhir 20 sen lebih rendah untuk minggu ini, dan turun 2,7 persen untuk Juni dan 2,9 persen untuk kuartal kedua tahun ini, kerugian kuartalan pertama sejak kuartal ketiga tahun lalu. Sedangkan untuk tahun ini (semester pertama) menunjukkan kenaikan 4,7 persen.

Emas berjangka jatuh 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.917,90 dolar AS pada Kamis (29/6/2023), setelah merosot 1,60 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.922,20 dolar AS pada Rabu (28/6/2023), dan tergelincir 10 dolar AS atau 0,52 persen menjadi 1.923,80 dolar AS pada Selasa (27/6/2023).

Baca Juga: Ramalan Shio Ayam, Anjing, dan Babi Hari Sabtu 1 Juli 2023, Mungkin Sedikit Stres tetapi Tetap Tenang

Indeks dolar melemah pada Jumat (30/6/2023) menyusul kenaikan dua hari berturut-turut, setelah data ekonomi menunjukkan pendinginan dalam belanja konsumen, meningkatkan beberapa keraguan tentang potensi agresivitas Federal Reserve dalam memerangi inflasi.

Data ekonomi yang dirilis Jumat (30/6/2023) beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS atau PCE, ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve, naik 0,3 persen pada Mei, menunjukkan tekanan inflasi sedikit berkurang.

Chicago Business Barometer naik 1,1 poin menjadi 41,5 pada Juni, sebagian besar disebabkan oleh kontraksi yang tidak terlalu mencolok dalam produksi. Barometer tetap kokoh di bawah 50, menandakan aktivitas bisnis kontraksi selama sepuluh bulan berturut-turut pada Juni.

Halaman:

Editor: Vinsensius P. Huler

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah