Jalani Kerasnya Hidup, Warga Lebak Nekat Mengais Rejeki dengan Memburu Telur Semut Merah

- 16 September 2023, 22:43 WIB
Tak pantang menyerah hadapi kesulitan hidup warga di Kabupaten Lebak, Banten mengaduh nasib dengan jadi pemburu telur semut merah atau kroto, pasalnya hal itu sangat membantu kemiskinan dan pengangguran.
Tak pantang menyerah hadapi kesulitan hidup warga di Kabupaten Lebak, Banten mengaduh nasib dengan jadi pemburu telur semut merah atau kroto, pasalnya hal itu sangat membantu kemiskinan dan pengangguran. /Portal Purwekerto - Pikiran Rakyat/

Suara Lamaholot.com - Tak pantang menyerah hadapi kesulitan hidup warga di Kabupaten Lebak, Banten mengaduh nasib dengan jadi pemburu telur semut merah atau kroto, pasalnya hal itu sangat membantu kemiskinan dan pengangguran.

"Kita terpenuhi kebutuhan pangan keluarga dengan pendapatan rata-rata Rp200 ribu per hari," ungkap Ujang berusia sekitar 35 tahun yang juga seorang pemburu semut merah warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Sebagaimana dikutip dari Antara Sabtu 16 September 2023.

Lanjutnya, menceritakan bahwa pemburuan semut merah untuk makanan burung berkicau dan umpan memancing ikan menjadi pekerjaan tetap, karena cukup membantu pendapatan ekonomi keluarga.

Baca Juga: Wah! Inflasi Bulanan Gabungan 3 Kota di NTT Bulan Agustus 2023 Alami Penurunan IHK, Kenapa?

Sampai saat ini, kelompok pemburu telur semut masih menggelut usaha berburu sarang semut merah dari pagi sampai sore hari sebagai salah satu harapan hidup mereka ditengah kesulitan ekonomi.

Walaupun dengan susah paya para pemburu itu tetap mencari kroto ke pohon- pohon besar yang dijadikan tempat sarang telur semut dilengkapi dengan alat tangkap sederhana yang terbuat dari bambu dan ujungnya diberikan kain plastik.

"Saya bisa menangkap semut merah atau 'rarangge' sekitar sebanyak satu kilogram dan mampu menyekolahkan anak-anak saya." Ungkap Ujang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Hari Minggu 17 September 2023, Pelajari Hambatan di Rencana Anda dan Atasi Hambatannya

Dari hasil buruan dirinya mengaku hasil tangkapan kroto itu ditampung di tingkat pedagang burung dengan harga Rp200 ribu per kilogram.

Dengan harga sebesar itu, menurutnya, tentu bisa membantu memenuhi ekonomi dan menghidupi keluarga dan sisanya bisa ditabungkan.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah