Network
SuaraLamaholot - Sebanyak 20 pelaku usaha pangan olahan (rumput laut, abon ikan, olahan ikan tuna, VCO, olahan sorgum, olahan jagung,olahan kacang, olahan pisang, olahan singkong, tepung mokaf serta seduhan herbal botanikal) yang memiliki sarana produksi yang terpisah dari dapur rumah tangga mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Produksi Pangan Olahan yang baik di Kabupaten Flores Timur, Jumat 10 Mei 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, Agustinus Ogie Silimalar mengatakan, melalui bimtek ini diharapkan pelaku usaha dapat menyiapkan dokumen yang menjadi persyaratan pendaftaran pengajuan izin persetujuan CPPOB.
Baca Juga: Pj Bupati Kupang Ajak ASN Jaga Kebersihan Kantor: Buang Sampah pada Tempatnya
“Hal ini tentunya bermanfaat untuk mendapatkan sertifikasi,” ucapnya.
Sementara itu pegawai BPOM di Kupang, Yovita Kewa, saat membawakan materi Kebijakan Keamanan Pangan mengatakan, akan dilakukan gap assesment di sarana produksi pangan olahan serta pendampingan bagi pelaku usaha dalam penerapan CPOOB.
Baca Juga: Buku 'Kepak Sayap di Tanah Leluhur', Kado Kapolres Vivick Tjangkung untuk Masyarakat Lembata
“Pelaku usaha untuk dapat segera mengajukan izin persetujuan CPPOB sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan akun perusahaan serta pendaftaran produk,” ujarnya.
Baca Juga: OJK Resmi Cabut Izin Usaha PT Tani Fund Madani Indonesia, Berikut Alasnya
Kegiatan ini dilakukan oleh BPOM di Kupang untuk memberikan pemahaman bagi pelaku usaha sebagai pengetahuan sertifikasi sarana dalam rangka pendaftaran produk pangan olahan sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan hasil pertanian dari desa dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual dan dapat bersaing di Pasar global.***
