Di belakang perahu pembawa Tuhan Meninu, ada nelayan Lamalera dan puluhan sampan yang ditumpangi dua atau tiga orang yang mengenakan kaus hitam, ikut mengiringi bak penjaga patung bayi Yesus yang bersemayam di perahu di depan mereka.
Sepanjang perjalanan laut biarawati melantunkan doa-doa kepada Bunda Maria, sebagai ibu dari Yesus.
Baca Juga: Panitia Semana Santa di Larantuka Siapkan Jalur Khusus dan Kursi Roda untuk Penyandang Disabilitas
Umat Katolik di Larantuka memang menjadikan sosok Mater Dolorosa sebagai panutan kehidupan.
Kisah ibu penuh kasih yang memberikan pengorbanan dan merelakan kepergian anaknya tercinta itu dielu-elukan para biarawati di sepanjang prosesi laut Tuan Meninu.
Umat Katolik yang berasal dari pulau-pulau di luar Larantuka berdatangan untuk mengikuti prosesi laut perarakan patung tuan Maninu dalam Jumat Agung Semana Santa tahun ini, Jumat, 29 Maret 2024.
Beberapa kapal besar yang biasa digunakan sebagai angkutan laut di pulau-pulau seberang Larantuka beberapa kali terlihat ingin mendahului kapal yang ditumpangi oleh biarawati.