Mari kita cermati beberapa dampak sistem zonasi terhadap akses pendidikan. Pertama meningkatkan pemerataan; sistem zonasi dapat meningkatkan pemerataan akses pendidikan dengan menjamin setiap anak dapat bersekolah di lingkungan terdekat, terlepas dari latar belakang sosial-ekonomi keluarga. Kedua mengurangi segregasi; dengan mencampur peserta didik dari berbagai latar belakang, sistem zonasi dapat mengurangi segregasi dan meningkatkan interaksi antara anak-anak dari berbagai golongan masyarakat. Ketiga Tantangan Mobilitas; Bagi keluarga yang tinggal di wilayah tertentu, sistem zonasi dapat membatasi pilihan sekolah dan menimbulkan kesulitan mobilitas bagi anak-anak yang ingin bersekolah di luar zona tempat tinggal. Hal ini penyebab utamanya adalah jarak dari tempat tinggal ke sekolah yang sezona lebih jauh dari pada ke sekolah yang bukan sezona.
Peran Orang Tua dalam Memilih Sekolah
Dalam sistem zonasi, peran orang tua dalam memilih sekolah menjadi terbatas. Namun, orang tua tetap dapat berperan aktif dalam memantau kualitas sekolah di zona tempat tinggal mereka, serta menyuarakan aspirasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Orang tua juga dapat mencari informasi tentang program-program unggulan yang ditawarkan sekolah di zona mereka untuk memastikan kebutuhan anak terpenuhi.
Beberapa pertimbangan yang membuat kecenderungan orang tua wali murid memilih sekolah untuk anaknya, diantaranya. Kualitas akademik, dalam sistem zonasi, orang tua perlu mempertimbangkan kualitas akademik sekolah, termasuk nilai akreditasi, prestasi siswa, dan reputasi sekolah di mata masyarakat. Fasilitas dan Infrastruktur, selain akademik, orang tua juga perlu melihat kondisi fisik sekolah, seperti ketersediaan laboratorium, perpustakaan, UKS dan sarana olahraga yang dapat mendukung pengembangan potensi anak. Lingkungan Sekolah, aspek lingkungan sekolah, seperti keamanan, kebersihan, dan budaya sekolah yang kondusif bagi pembelajaran juga penting untuk dipertimbangkan.
Walaupun sistem zonasi bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan yang setara, masih terdapat tantangan dalam mewujudkan pemerataan mutu pendidikan secara menyeluruh. Masalah seperti keterbatasan anggaran, kualitas tenaga pengajar, dan kesenjangan fasilitas antara sekolah di daerah tetentu masih menjadi kendala. Pemerintah perlu melakukan investasi besar dan intervensi yang komprehensif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah.
Dari beberapa catatan penting di atas, penulis mencoba memeberikan solusi yang seimbang antara hak dan pemerataan.