BNPT RI Sebut Ada Perubahan Pola Pergerakan Sel Teroris dan Masinya Penindakan Aparat Penegak Hukum

- 13 Juli 2023, 05:27 WIB
Ilustrasi penggeledehan rumah terduga teroris oleh Densus 88.
Ilustrasi penggeledehan rumah terduga teroris oleh Densus 88. /Pixabay/Robert Owen-Wahl

Suara Lamaholot.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel menjelaskan, adanya perubahan pola pergerakan sel teroris dan masifnya penindakan oleh aparat penegak hukum.

"Sel-sel terorisme berubah pola gerakannya dari yang hard jadi soft approach, di atas permukaan mereka menggunakan jubah agama, di bawah permukaan mereka melakukan gerakan ideologis secara masif dan terstruktur," ujar Rycko dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam kegiatan bedah buku Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia karya As SDM Polri Irjen. Pol. Dedi Prasetyo dan anggota Kompolnas Mohammad Dawam pada hari Rabu.

Baca Juga: Duh! Laptop Dell Inspiron 16 Plus 7620 Sabet Peringkat Baik, Kenapa?

Kepala BNPT RI ini menyebut fenomena penurunan serangan teror dari 2018 sampai dengan 2022 seperti teori gunung es. Kini kelompok penganut paham kekerasan tidak lagi secara terang-terangan menunjukkan eksistensinya melalui serangan fisik, tetapi melalui pendekatan lunak yang dibungkus dengan narasi dan simbol keagamaan.

Menurut dia, tidak sedikit masyarakat yang terhasut dengan narasi tersebut, bahkan secara sadar setuju untuk melakukan kekerasan atas nama agama.

Rycko menegaskan bahwa tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan intoleransi.

Baca Juga: Menanti Laptop Xiaomi Redmi Book 14 Tampilan 2.8K dan 120 Hz dengan Prosesor Intel Raptor Lake yang Kuat

"Tidak ada agama satu pun yang mengajarkan tentang kekerasan, yang tidak bisa menerima perbedaan," tuturnya.

Halaman:

Editor: Arnoldus Yurgo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x