Akibat Mata Kuliah Sosio Politik Bahas Hamas Palestina, Asisten Profesor di AS diintimidasi! Bahkan Dicutikan

- 15 Desember 2023, 19:12 WIB
Seorang asisten profesor pendidikan di Universitas Arizona dan rekan sejawatnya yang memimpin diskusi dengan topik serangan Hamas di Israel dan pembalasan Israel di Gaza, mendapat komplain dan intimidasi daring sehingga mereka terpaksa dicutikan pihak universitas.
Seorang asisten profesor pendidikan di Universitas Arizona dan rekan sejawatnya yang memimpin diskusi dengan topik serangan Hamas di Israel dan pembalasan Israel di Gaza, mendapat komplain dan intimidasi daring sehingga mereka terpaksa dicutikan pihak universitas. /Universitas Muhammadiyah Ponorogo/

SuaraLamaholot.com - Seorang asisten profesor pendidikan di Universitas Arizona dan rekan sejawatnya yang memimpin diskusi dengan topik serangan Hamas di Israel dan pembalasan Israel di Gaza, mendapat komplain dan intimidasi daring sehingga mereka terpaksa dicutikan pihak universitas.

Di Arizona, kekerasan terkait Gaza dibahas pada musim gugur ini dalam sebuah mata kuliah Pluralisme Budaya untuk Anak Muda yang dipimpin oleh Asisten Profesor Rebecca Lopez dan Penghubung Komunitas Rebecca Zapien bagi fakultas pendidikan universitas tersebut. 

Lopez mengatakan kepada Reuters pekan ini bahwa dia membahas masalah tersebut, seperti yang dia lakukan pada topik sosio-politik lainnya di kelas itu, dari sudut pandang "penindasan".

Baca Juga: Covid-19 Alami Tren Peningkatan di Indonesia, Salah Satunya di Wilayah NTT, Kemenkes Akan Lakukan Hal Ini

"Kami fokus pada kehidupan orang-orang Palestina karena hal-hal tersebut tidak dibicarakan atau diistimewakan. Mereka adalah kelompok orang yang tertindas pada tingkat yang lebih tinggi," paparnya.

Lopez mengungkapkan keluhan dari mahasiswa, yang merasa bahasan itu mewakili bias terhadap Israel, sebenarnya telah diajukan ke kantor kelembagaan universitas itu yang lalu memutuskan bahwa tidak ada diskriminasi yang terjadi dalam diskusi tersebut.
 
Sejumlah situs pun muncul dengan menyebut para dosen Universitas Arizona itu sebagai "pecinta teroris" dan "simpatisan teroris", serta mengungkapkan nomor telepon mereka dan memberikan instruksi tentang cara menemukan alamat mereka, kata Lopez, sehingga mereka ketakutan.   

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Sabtu 16 Desember 2023, Penuhi Komitmen Anda Tepat Waktu, Manfaatkan Energi Positif Anda

"Saya punya dua anak dan saya mengkhawatirkan mereka di sekolah," ungkapnya.

Ada pula klip-klip rekaman audio diskusi kelas yang dibuat oleh seorang siswa dan kemudian diunggah oleh Israel War Room, sebuah kelompok pro-Israel, di platform media sosial X. 

Bahka dihari yang sama, legislator Negara Bagian Arizona Alma Hernandez anggota Partai Demokrat pro-Israel, mengunggah di X bahwa Lopez dan Zapien mengajarkan bahwa antisemitisme.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Sabtu 16 Desember 2023, Ada Sejumlah Peluang Karir dan Keuangan, Bertindaklah Tegas!

"tidak nyata, dan menuntut universitas menyelidiki dan melakukan hal yang benar"imbuhnya.

Dalam rekaman tersebut, seorang perempuan instruktur mengatakan Hamas tampaknya lebih anti-Zionis daripada anti semitisme (politik yang cenderung menguntungkan orang Yahudi).

Lebih lanjut Lopez menyampaikan Hamas merupakan kelompok perlawanan yang dalam beberapa hal sebanding dengan Partai Black Panther, yang revolusioner bagi kaum Afrika-Amerika.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Sabtu 16 Desember 2023, Pelajari Sesuatu yang Baru Dapat Memberi Anda Keunggulan!

Hamas sendiri oleh pemerintah Amerika Serikat dimasukkan ke dalam daftar "organisasi teroris asing".

Akibat hal itu, dikabarkan pihak universitas tersebut mengeluarkan pernyataan pada 13 November, sehari setelah unggahan Israel War Room dan Hernandez, bahwa mereka sudah menggantikan Lopez dan Zapien untuk mata perkuliahan itu dan sedang melakukan penyelidikan.

Keduanya disebutkan diizinkan kembali bekerja, tetapi tidak untuk mengajar di kelas, pada 1 Desember.

Baca Juga: Berikut Ini Data Neraca Perdagangan Barang di Indonesia November 2023

Universitas juga mengatakan dalam pernyataan pada Rabu (13/12) bahwa cuti administratif dengan pemberian gaji bukanlah tindakan disipliner tetapi menawarkan kesempatan untuk memperoleh dan mengevaluasi fakta dan membiarkan situasi menjadi tenang.

Seorang siswa yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa para dosen itu menyarankan siswa untuk menjadi bagian dari gerakan BDS (Boikot, Divestasi dan Sanksi) dan melakukan protes terhadap Israel.

Selain itu, siswa tersebut menuding teman-teman sekelasnya menunjukkan "kebencian" terhadap dirinya maupun siswa lain ketika mereka mengeluh tentang dosen tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Sabtu 16 Desember 2023, Seimbangkan Kesehatan Anda dengan Tuntutan Pekerjaan Anda!

Zapien berpegang pada model diskusi kelas yang mengambil sudut pandang bahwa masyarakat "bukanlah bagian dari wacana dan budaya yang dominan".

"Kami melihat segala sesuatunya melalui lensa pembebasan," sebutnya.

Diketahui para dosen itu menerima dukungan dari berbagai mahasiswa lainnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Sabtu 16 Desember 2023, Hati-Hati, Anda Rentan Terhadap Emosi dan Kerugian Finansial

"Saya telah belajar lebih banyak tentang menjadi pengajar inklusif dan memahami bias saya sendiri dari para profesor ini dibandingkan dari orang lain," menurut sebuah unggahan di Instagram.

Unggahan tersebut tidak mengungkapkan jati diri sang penulis dan hanya menyebutkan ditulis oleh seorang siswa Yahudi untuk mendukung para dosen.

Ketua fakultas pada Universitas Arizona, Leila Hudson, mengatakan insiden tersebut serupa dengan masalah yang dihadapi sekolah-sekolah di seluruh Amerika Serikat sejak 7 Oktober.

Baca Juga: Senjata Api jadi Faktor Penyebab Banyak Anak Muda di Amerika Serikat Cedera dan Tewas

"Saya senang Universitas Arizona menangani masalah ini, jika tidak secara sempurna, dengan cara yang lebih kolaboratif dan produktif dibandingkan beberapa institusi lainnya," ujar Hudson, merujuk pada pengunduran diri Rektor Universitas Pennsylvania Liz Magill akibat intimidasi.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah